kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Realisasi Penerbitan Surat Berharga Negara Capai Rp 555 Triliun Hingga 21 Agustus


Selasa, 22 Agustus 2023 / 15:22 WIB
Realisasi Penerbitan Surat Berharga Negara Capai Rp 555 Triliun Hingga 21 Agustus
ILUSTRASI. Obligasi Negara Ritel ORI023.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, hingga 21 Agustus 2023 realisasi penerbitan surat berharga negara (SBN) sudah mencapai Rp 555,01 triliun.

Direktur Surat Utang Negara (SUN) DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menyampaikan, realisasi penerbitan SBN tersebut terdiri dari penerbitan SBN domestik mencapai Rp 496,08 triliun atau dengan komposisi 89,38% dari total penerbitan surat berharga negara, dan penerbitan SBN valuta asing (valas) mencapai Rp 58,92 triliun atau mencapai 10,62 %.

Deni mengungkapkan, pemerintah masih akan menerbitkan instrumen ritel yaitu Sukuk Ritel (SR019) di pada September 2023, Obligasi Negara Ritel (ORI024) di bulan Oktober 2023, dan Sukuk Tabungan (ST011) di bulan November 2023.

Baca Juga: Defisit RAPBN 2024 Terjaga, Peluang Kenaikan Rating Outlook Terbuka

“Penerbitan ini guna mendukung inklusi keuangan dan pendalaman pasar SBN,” tutur Deni kepada Kontan.co.id, Selasa (22/8).

Dalam mengelola pembiayaan utang, Deni mengatakan pemerintah tetap menjalankan strategi pembiayaan APBN tahun 2023 secara oportunistik, fleksibel dan juga prudent. Prioritas penerbitan SBN di pasar domestik dengan sumber utang luar negeri dimanfaatkan sebagai pelengkap.

Kemudian juga dengan mengoptimalkan sumber non-utang, memanfaatkan pinjaman tunai dalam kerangka fleksibilitas di tengah ketidakpastian pasar, serta mengendalikan risiko utang dan mengelola utang dengan cermat dan hati-hati, untuk mendukung konsolidasi fiskal dan sustainabilitas APBN.

Baca Juga: Hingga Semester I, Investasi Dana Pensiun BTN ke SBN Capai Rp 485,35 Miliar

Adapun pada tahun ini, pemerintah menerbitkan SBN melalui metode lelang dan non lelang, dengan jumlah penerbitan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan pembiayaan APBN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×