kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45939,99   -23,74   -2.46%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Realisasi pembiayaan utang hingga akhir November 2020 mencapai Rp 1.065,1 triliun


Senin, 21 Desember 2020 / 18:29 WIB
Realisasi pembiayaan utang hingga akhir November 2020 mencapai Rp 1.065,1 triliun


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi pembiayaan utang hingga 30 November 2020 mencapai Rp 1.065,1 triliun. Adapun realisasi ini tumbuh 140,2% dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yang hanya Rp 465,1 triliun.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, jumlah ini setara dengan 87,3% dari total pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 1.220,5 triliun.

“Realisasi pembiayaan utang kita yang berasal dari utang berjalan on track dan likuiditas cukup didukung oleh pasar keuangan yang cukup kondusif,” ujar Wakil Menkeu dalam konferensi pers APBN Kita secara online, Senin (21/12).

Suahasil menyebutkan hingga 30 November 2020, realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto yang mencapai Rp 1.044,3 triliun atau sekitar 89% dari total pagu sebesar Rp 1.220,5 triliun. Sementara realisasi pinjaman (neto) mencapai Rp 20,8 triliun atau sekitar 44,6% dari total sebesar Rp 46,7 triliun pada Perpres 72/2020.

Baca Juga: Insentif pembebasan PPh atas dividen menguntungkan permodalan pemerintah

“Pembiayaan utang pemerintah telah selesai dilakukan lewat penerbitan SBN (neto) dan Pinjaman neto telah selesai diterbitkan hingga awal Desember 2020,” katanya.

Lebih lanjut, dalam rangka pembagian beban (burden sharing) untuk penanganan pandemi Covid-19 bersama Bank Indonesia, Suahasil menyebutkan hingga pertengahan bulan Desember 2020, penerbitan SBN melalui lelang telah mencapai 100%.

Pemenuhan target ini termasuk total pembelian SBN oleh BI melalui SKB I sebesar Rp 75,86 triliun yang terdiri dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp 33,78 triliun dan Surat Utang Negara (SUN) Rp 42,07 triliun.

Selain itu juga telah terpenuhi untuk pembiayaan Public Goods melalui  SKB II oleh BI  yang telah terpenuhi sampai 100%.

“Pembelian SBN oleh BI melalui SKB I dan SKB II telah diselesaikan keseluruhannya dan telah mencapai 100%,” tutup Suahasil.

Selanjutnya: Pemerintah perlu tambah pinjaman luar negeri untuk penanganan Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×