kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Realisasi belanja negara sepanjang semester I 2020 mencapai Rp 1.068,9 triliun


Jumat, 10 Juli 2020 / 13:58 WIB
Realisasi belanja negara sepanjang semester I 2020 mencapai Rp 1.068,9 triliun
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan saat rapat kerja bersama Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/6/2020). Dalam rapat tersebut Menkeu bersama anggota Komite Sistem Stabilitas Keuangan (KSSK) memaparkan kep


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, realisasi belanja negara sepanjang semester I-2020 mencapai Rp 1.068,9 triliun, atau setara dengan 39% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 yang ada di dalam Perpres 72/2020 sebesar Rp 2.739,2 triliun.

Realisasi ini masih tumbuh 3,3% apabila dibandingkan dengan semester lalu yang sebesar Rp 1.034,7 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kinerja belanja negara pada semester I-2020 dipengaruhi adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), adanya refocusing dan realokasi anggaran oleh Kementerian/Lembaga (K/L), serta dimulainya upaya penanganan dampak Covid-19.

Baca Juga: Sepanjang semester I, defisit APBN 2020 capai Rp 257,8 triliun

Seperti penyaluran berbagai jenis bantuan sosial (bansos), penanganan kesehatan, dan program padat karya.

"Kinerja semester I dipengaruhi oleh kebijakan perubahan pagu. Selain itu, realokasi dan refocusing menyebabkan adanya keterlambatan dari beberapa eksekusi belanja, tetapi ini memang akan diakselerasikan di semester II. Kebijakan penanganan Covid-19 serta pemulihan ekonomi diharapkan akan mengalami percepatan sesudah bulan Juni ini," ujar Sri di dalam agenda rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kamis (9/7).

Secara lebih rinci, realisasi belanja pemerintah pusat selama enam bulan pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 668,5 triliun atau setara dengan 33,8% dari pagu APBN-Perpres 72/2020 sebesar Rp 1.975,2 triliun. Belanja ini masih tumbuh 6% apabila dibandingkan dengan realisasi di tahun lalu yang senilai Rp 630,8 triliun.

Baca Juga: Realisasi pembiayaan utang sampai Mei 2020 Rp 360,66 triliun

Menurut Sri, peningkatan realisasi belanja pemerintah pusat ini dikarenakan adanya peningkatan kebijakan penanganan Covid-19.

Terutama untuk K/L yang melakukan refocusing dan realokasi dalam rangka penanganan Covid-19, adanya peningkatan realisasi kontribusi sosial, iuran BPJS, dan kenaikan tarif kesehatan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

Kemudian, untuk realisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sepanjang semester I-2020 adalah sebesar Rp 400,4 triliun atau setara dengan 52,4% dari target Rp 763,9 triliun dari APBN-Perpres 72/2020. Realisasi ini mengalami kontraksi sedikit sebesar 0,9% dari realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 403,9 triliun.

Baca Juga: Uang Pensiunan PNS bakal naik, Menteri Tjahjo: Mari berdoa agar ekonomi membaik

Adapun kinerja TKDD ini terutama dipengaruhi oleh realisasi penyaluran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan perbaikan kinerja Pemerintah Daerah (Pemda) dalam memenuhi persyaratan penyaluran.

"Realisasi ini terutama karena realisasi penyaluran dana transfer khusus yaitu DAK fisik dan tunjangan profesi guru (TPG). Kebijakan pemerintah menyesuaikan pelaksanaan APBN 2020 termasuk refocusing dan realokasi untuk TKDD itu mempengaruhi eksekusi dari TKDD ini sendiri," kata Sri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×