Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Adi Wikanto
JAKARTA. Data terbaru Kementerian Keuangan mencatat realisasi belanja modal pada semester pertama 2015 adalah Rp 30,2 triliun atau 11,0% dari pagu Rp 275,8 triliun. Pos belanja yang mendorong ekonomi dengan merealisasikan proyek-proyek infrastruktur ini masih sangat lamban penyerapannya.
Bila dibandingkan dengan tahun lalu, realisasi belanja modal tahun ini pun lebih rendah. Semester pertama 2014 realisasi belanja modal tercatat 15,4% dari pagu Rp 184,2 triliun. Belanja negara secara keseluruhan tercatat menyerap realisasi Rp 773,9 triliun atau 39% dari pagu Rp 1.984,1 triliun. Tahun 2014, realisasi belanja negara pada akhir Juni mencapai 41,2%.
Genjotan serapan anggaran yang minim ini diakui pemerintah. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan belanja negara khususnya belanja modal selalu rendah pada semester pertama dan akan membesar pada semester kedua.
Pola penyerapan ini adalah pola berulang yang selalu terjadi setiap tahun. Update data terbaru realisasi anggaran hingga Senin kemarin (3/8), diakuinya sudah mencapai 45% dari pagu atau sebesar Rp 900 triliun. Untuk belanja modal, Bambang optimistis realisasi akan meningkat. "Kami masih punya keyakinan realisasi belanja modal hingga akhir tahun akan ke 80%-85%," ujarnya, Selasa (4/8).
Bambang menjelaskan, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat hingga akhir tahun memproyeksikan penyerapan belanjanya bisa mencapai 93%. Realisasi yang cukup tinggi ini bisa mendorong realisasi belanja modal secara keseluruhan karena Kementerian PU Pera adalah kementerian yang paling besar pengaruhnya terhadap ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News