kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Realisasi anggaran BBM tinggal 7,3% lagi


Senin, 08 Desember 2014 / 17:23 WIB
Realisasi anggaran BBM tinggal 7,3% lagi
ILUSTRASI. Ucapan selamat ulang tahun Jakarta.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pos subsidi bahan bakar minyak (BBM) adalah pos yang krusial menjelang akhir tahun. Konsumsi yang meningkat pada akhir tahun bisa menjadi pemicu anggaran melonjak.

Realisasi anggaran subsidi BBM sudah mulai terlihat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan, realisasi anggaran subsidi BBM pada akhir Oktober mencapai 92,7% atau Rp 228,6 triliun dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014 yang sebesar Rp 246,5 triliun. Ini berarti dalam dua bulan terakhir, realisasi anggaran yang tersisa hanya 7,3%.

Realisasi ini bila dibanding periode yang sama tahun lalu lebih tinggi. Periode 31 Oktober 2013, realisasi anggaran subsidi BBM adalah 87,1% dari target APBN-P 2013 Rp 199,9 triliun.

Bila melihat bulan-bulan sebelumnya, pada akhir September 2014 realisasi anggaran subsidi BBM baru sebesar 74,4%, Agustus sebesar 65,9%, dan Juli sebesar 57,5%. Terlihat menuju akhir tahun realisasi anggaran meningkat pesat.

Meskipun realisasi anggaran subsidi hampir mendekati 100%, defisit anggaran pada akhir Oktober 2014 baru Rp 194,1 triliun atau sekitar 1,9% dari PDB. Defisit dalam APBN-P 2014 adalah Rp 241,5 triliun atau 2,4% dari PDB.

Defisit anggaran yang relatif masih rendah ini disebabkan serapan pos belanja yang terbilang minim. Realisasi belanja pemerintah pusat baru 72,6% dari target Rp 1.280,4 triliun. Bahkan, realisasi belanja modal pada akhir Oktober hanya 44,4% dari pagu Rp 160,8 triliun.

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan (Kemkeu) Askolani mengatakan defisit anggaran hingga akhir tahun akan aman sesuai pagu. Untuk realisasi anggaran subsidi BBM sendiri, dirinya mengakui outlook hingga akhir tahun masih sesuai. "Kita masih terus monitor sampai dengan akhir tahun," ujarnya ketika dihubungi KONTAN, Senin (8/12).

Ia menjelaskan, defisit anggaran hingga akhir tahun tidak akan melebihi target meskipun realisasi subsidi BBM sangat pesat. Penghematan anggaran rapat dan perjalanan dinas yang mencapai Rp 1 triliun setidaknya bisa membantu menutupi anggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×