kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.367.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.731   21,00   0,13%
  • IDX 8.389   22,05   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   3,35   0,29%
  • LQ45 847   4,23   0,50%
  • ISSI 292   0,76   0,26%
  • IDX30 446   3,97   0,90%
  • IDXHIDIV20 513   3,54   0,69%
  • IDX80 131   0,41   0,31%
  • IDXV30 138   0,55   0,40%
  • IDXQ30 141   0,94   0,67%

Rapat Perdana di DPR, Menkeu Purbaya Soroti Ancaman Perang Dagang dan Geopolitik


Rabu, 10 September 2025 / 11:40 WIB
Rapat Perdana di DPR, Menkeu Purbaya Soroti Ancaman Perang Dagang dan Geopolitik
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjalani rapat perdana dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025). Agenda utama rapat tersebut adalah pembahasan pengantar Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2026 Kementerian Keuangan.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjalani rapat perdana dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025).

Agenda utama rapat tersebut adalah pembahasan pengantar Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2026 Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Gantikan Sri Mulyani, Purbaya Hadapi PR Berat Jaga Stabilitas APBN

Dalam paparannya, Purbaya menyoroti kondisi perekonomian global yang masih menimbulkan dampak terhadap perekonomian domestik.

“Saat ini tekanan terhadap perekonomian global mulai sedikit mereda, namun risiko ketidakpastian tetap perlu diwaspadai,” ujar Purbaya.

Ia menjelaskan, ketidakpastian global terutama dipengaruhi oleh perang dagang, konflik geopolitik, serta ancaman keamanan global.

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Mohon Dukungan Menjaga Fiskal dan Stabilitas Ekonomi

Lomba memperkuat pertahanan siber dan nuklir, menurutnya, berpotensi menjadi masalah serius jika tidak dikelola dengan bijak.

Fragmentasi dan proteksionisme global juga dinilai mengganggu rantai pasok, yang pada akhirnya memicu volatilitas harga komoditas, tekanan terhadap suku bunga, dan nilai tukar.

“Semua risiko ini terus kita antisipasi dan mitigasi semaksimal mungkin,” tambahnya.

Meski demikian, Purbaya menilai sejumlah negara masih menunjukkan resiliensi pertumbuhan ekonomi meskipun menghadapi tarif tinggi dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Saya Baru Menjabat, Kemarin Kalau Ada Kesalahan Kata Mohon Maaf

Aktivitas perdagangan dan produksi tetap berjalan setelah kebijakan tarif diumumkan pada April lalu.

Menurutnya, Indonesia termasuk dalam kelompok negara yang mampu bertahan menghadapi tekanan global tersebut.

“Namun, kewaspadaan tetap diperlukan untuk mengantisipasi dampak lanjutan dari dinamika eksternal,” pungkas Purbaya.

Selanjutnya: Strategi BTPS Menjaga Pertumbuhan Bersama Nasabah Pra-Sejahtera Produktif

Menarik Dibaca: Strategi BTPS Menjaga Pertumbuhan Bersama Nasabah Pra-Sejahtera Produktif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×