kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.478   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.716   87,37   1,15%
  • KOMPAS100 1.079   13,30   1,25%
  • LQ45 781   11,49   1,49%
  • ISSI 266   1,77   0,67%
  • IDX30 406   5,43   1,36%
  • IDXHIDIV20 472   4,98   1,07%
  • IDX80 119   1,33   1,13%
  • IDXV30 130   -0,39   -0,30%
  • IDXQ30 131   1,60   1,23%

Rapat Perdana di DPR, Menkeu Purbaya Soroti Ancaman Perang Dagang dan Geopolitik


Rabu, 10 September 2025 / 11:40 WIB
Rapat Perdana di DPR, Menkeu Purbaya Soroti Ancaman Perang Dagang dan Geopolitik
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjalani rapat perdana dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025). Agenda utama rapat tersebut adalah pembahasan pengantar Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2026 Kementerian Keuangan.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjalani rapat perdana dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (10/9/2025).

Agenda utama rapat tersebut adalah pembahasan pengantar Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Tahun 2026 Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Gantikan Sri Mulyani, Purbaya Hadapi PR Berat Jaga Stabilitas APBN

Dalam paparannya, Purbaya menyoroti kondisi perekonomian global yang masih menimbulkan dampak terhadap perekonomian domestik.

“Saat ini tekanan terhadap perekonomian global mulai sedikit mereda, namun risiko ketidakpastian tetap perlu diwaspadai,” ujar Purbaya.

Ia menjelaskan, ketidakpastian global terutama dipengaruhi oleh perang dagang, konflik geopolitik, serta ancaman keamanan global.

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Mohon Dukungan Menjaga Fiskal dan Stabilitas Ekonomi

Lomba memperkuat pertahanan siber dan nuklir, menurutnya, berpotensi menjadi masalah serius jika tidak dikelola dengan bijak.

Fragmentasi dan proteksionisme global juga dinilai mengganggu rantai pasok, yang pada akhirnya memicu volatilitas harga komoditas, tekanan terhadap suku bunga, dan nilai tukar.

“Semua risiko ini terus kita antisipasi dan mitigasi semaksimal mungkin,” tambahnya.

Meski demikian, Purbaya menilai sejumlah negara masih menunjukkan resiliensi pertumbuhan ekonomi meskipun menghadapi tarif tinggi dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Saya Baru Menjabat, Kemarin Kalau Ada Kesalahan Kata Mohon Maaf

Aktivitas perdagangan dan produksi tetap berjalan setelah kebijakan tarif diumumkan pada April lalu.

Menurutnya, Indonesia termasuk dalam kelompok negara yang mampu bertahan menghadapi tekanan global tersebut.

“Namun, kewaspadaan tetap diperlukan untuk mengantisipasi dampak lanjutan dari dinamika eksternal,” pungkas Purbaya.

Selanjutnya: Strategi BTPS Menjaga Pertumbuhan Bersama Nasabah Pra-Sejahtera Produktif

Menarik Dibaca: Strategi BTPS Menjaga Pertumbuhan Bersama Nasabah Pra-Sejahtera Produktif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×