kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   138,00   0,84%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

Menkeu Purbaya: Mohon Dukungan Menjaga Fiskal dan Stabilitas Ekonomi


Selasa, 09 September 2025 / 13:25 WIB
Diperbarui Selasa, 09 September 2025 / 16:18 WIB
Menkeu Purbaya: Mohon Dukungan Menjaga Fiskal dan Stabilitas Ekonomi
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan sejumlah hal dalam pidato serah jabatan di Kemenkeu pada hari ini (9/9/2025)


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan rasa hormat atas kepercayaan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto atas amanah sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Amanah tersebut menurutnya, hadir di tengah tantangan global yang semakin kompleks, baik dari sisi geopolitik, teknologi, maupun perubahan ekonomi. Dari dalam negeri, ia juga melihat adanya tantangan berupa program prioritas pemerintah yang harus dikawal agar berjalan sesuai arah.

“Dengan rendahan hati, saya mohon dukungan seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk bekerja bersama, guna memastikan bahwa pekerjaan fiskal tetap berperan sebagai instrumen yang kuat dalam menjaga stabilitas, kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Purbaya dalam sambutannya, saat menerima serah jabatan sebagai Menteri Keuangan, Selasa (9/9/2025).

Purbaya membeberkan, bahwa ekonomi global saat ini tengah menghadapi tantangan besar. Perlambatan ekonomi di berbagai negara, ketegangan geopolitik, perubahan iklim, serta perkembangan teknologi yang pesat dinilainya menimbulkan risiko sekaligus peluang bagi Indonesia.

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Saya Baru Menjabat, Kemarin Kalau Ada Kesalahan Kata Mohon Maaf

Menurutnya, geopolitik akan menjadi penentu arah perubahan, sehingga Indonesia tidak boleh mengabaikan dinamika global tersebut.

Ia menegaskan bahwa jajaran Kementerian Keuangan harus memahami kondisi terkini dan isu-isu strategis. Dalam menyusun kebijakan, perhatian tidak boleh terpecah pada isu-isu kecil yang justru menghambat kebijakan besar.

Sejalan dengan itu, ia juga mendorong agar jajaran terbiasa berdiskusi serta mendengar pandangan dari luar, bukan hanya dari kalangan internal yang cenderung sepakat, sehingga tidak terjebak dalam echo chamber. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya memanfaatkan perkembangan teknologi untuk memperoleh wawasan baru.

“Sebagai negara yang penting terhadap kebijakan alam, Indonesia harus bersiap untuk menghadapi risiko perubahan iklim yang akan berdampak pada sektor-sektor kunci. Seperti pertanian, perikanan, dan energi. Peran Kementerian Keuangan dalam merancang kebijakan fiskal yang mendukung pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Purbaya membeberkan bahwa, RAPBN 2026 dirancang untuk menjaga kesinambungan kebijakan fiskal dan disiplin anggaran, sekaligus tetap berpihak kepada rakyat. Fokus utamanya diarahkan pada penguatan ketahanan pangan, peningkatan kualitas pendidikan, perluasan layanan kesehatan, serta perlindungan sosial bagi kelompok rentan.

Melalui RAPBN tersebut, pemerintah berupaya memastikan belanja negara lebih efektif, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta memperkuat ketahanan ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global.

Ia menekankan bahwa prinsip kehati-hatian harus senantiasa dijaga agar RAPBN tetap sehat, andal, dan mampu menopang agenda pembangunan nasional.

Baca Juga: Sri Mulyani Lengser, Purbaya Hadapi Tantangan Baru Ekonomi Global

“Kementerian Keuangan adalah institusi yang besar dengan puluhan ribu pegawai yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Sebagai institusi yang mengelola keuangan negara, kita harus selalu menjaga integritas dalam setiap tindakan yang kita lakukan,” ungkapnya.

Purbaya juga menegaskan, bahwa setiap rupiah yang dikelola merupakan milik rakyat, sehingga terdapat tanggung jawab besar untuk memastikan dana tersebut digunakan sebaik-baiknya demi kepentingan masyarakat.

Dalam menghadapi masa depan yang penuh tantangan, ia menilai integritas adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar, dan Kementerian Keuangan harus tetap menjadi institusi yang dipercaya oleh publik.

Oleh karena itu, ia mengingatkan agar setiap tindakan selalu berlandaskan prinsip tata kelola yang baik, transparansi, dan akuntabilitas.

Menjelang penutup pidatonya, ia mengajak seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk menjaga semangat pengabdian, bekerja dengan integritas, serta memperkuat rasa kebersamaan. Menurutnya, mereka adalah penjaga keuangan negara dan keberhasilan yang dicapai akan menentukan tingkat kepercayaan rakyat kepada negara.

“Dengan penuh kerendahan hati, saya memohon dukungan dari seluruh pekerjaan Kementerian Keuangan yang saya percaya bahwa hanya dengan kerjasama, sinergi dan ketulusan kita mampu menjalankan amanah besar ini,” tandasnya.

Selanjutnya: Kolaborasi Lintas Sektor Dorong Kebijakan Pengurangan Susut dan Sisa Pangan

Menarik Dibaca: Promo 9.9 Sociolla Periode 9 September 2025, Aneka Skincare Korea Diskon hingga 70%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×