kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Ramah sentimen, ekonom Core: Cadangan devisa bulan Juni bisa naik


Kamis, 04 Juli 2019 / 19:16 WIB
Ramah sentimen, ekonom Core: Cadangan devisa bulan Juni bisa naik


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cadangan devisa bulan Juni kemungkinan bisa membaik. Bulan lalu, cenderung ramah sentimen karena pembayaran utang pemerintah dan deviden mayoritas terlaksana pada April-Mei.

Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Muhammad Faisal memprediksi cadangan devisa Juni naik sekitar US$ 3 miliar-US$ 4 miliar atau sama dengan US$ 123,3 miliar-US$ 124,3 miliar dibanding cadangan devisa bulan Mei sebanyak US$ 120,3 miliar.

Dia mengatakan salah satu peluang yang dapat memicu kenaikan cadangan devisa adalah capital outflow yang lebih rendah dibanding Mei. sehingga aliran dana asing yang masuk ke pasar modal semakin banyak.

Faisal mengatakan bulan lalu fundamental ekonomi domestik masih ramah sentimen. Adapun dia meramal, sampai dengan akhir 2019, cadangan devisa akan cenderung stagnan di level US$ 120,7 miliar. Sebab tekanan capital outflow diramal bakal kecil. Sedangkan dari eksternal, sikap The Fed yang dovish akan menjadi katalis.

Akan tetapi, di sisi internal, Faisal mengatakan kelonggaran monster dari BI masih diharapkan. Namun, sampai seat ini BI belum menyatakan kepastian akan memangkas suku bunga acuan BI7 Day Repo Rate (BI7-DRR) yang saat ini berada di level 6%.

Lebih lanjut dia bilang, kalau BI benar memangkas kemungkinannya hanya 2,5 basis point, atau malah tidak sama sekali. “Saya melihatnya BI sangat berhati-hati dalam menentukan sikap,” kata Faisal kepada Kontan.co.id, Kamis (4/7).

Dari segi neraca perdagangan defisit impor akan cenderung dikontrol. Kata Faisal, meski impor masih akan defisit, tapi hanya sekitar US$ 5,7 miliar dibanding defisit impor tahun 2018 sebanyak 8,6.

Sementara, kata dia proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan mempengaruhi cadangan devisa. Faisal meramal pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5,1%. Karena dari sisi konsumsi secara agregat masih akan stabil di tahun ini.

Adapun untuk proyeksi rupiah, Faisal bilang mata uang Garuda bakal stabil di tahun ini. Dengan harapan tekanan eksternal dari perang dagang AS dan China mereda. Adapun dia prediksi rupiah akan berada di level Rp 14.000-Rp 14.500 sampai akhir 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×