kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ramadhan: Pramono Anung jangan mentang-mentang!


Kamis, 05 Desember 2013 / 20:34 WIB
Ramadhan: Pramono Anung jangan mentang-mentang!
ILUSTRASI. Aktivitas Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Anggota Timwas Century Ramadhan Pohan mengingatkan Pimpinan Timwas yang juga politisi PDI Perjuangan, Pramono Anung tidak bersikap 'ojo dumeh' (mentang-mentang) terkait pemanggilan Wakil Presiden Boediono ke DPR.

Secara tersirat, maksud ojo dumeh politisi yang akrab disapa Rampo itu dimaknai memanfaatkan keputusan Rapat Timwas kemarin untuk kepentingan politik.

"Jangan sampai ambisi atau arogansi yang dikedepankan, saya imbau kepada pak Pramono Anung, ojo dumeh, jangan mentang-mentang," katanya di gedung DPR (5/12).

Ramadhan menilai masalah pemanggilan Boediono sebenarnya dapat diselesaikan lewat mekanisme hukum, dia khawatir bila ditarik ke Timwas akan menjadi tidak pasti, karena sudah masuk ranah politik.

"Soal pemanggilan ini kan motif dari partai-partai pasti itu perintah partai yang memerintahkan untuk melakukan pemanggilan kepada pak Boediono kan? kita ingin menyelesaikan ini ke ranah hukum bukan ke ranah politik," imbuhnya.

Ramadhan berharap agar Boediono tidak dijadikan korban oleh pihak yang menginginkan kekuasaan. Serta mengingatkan agar persoalan itu diserahkan sepenuhnya ke KPK.

"Demokrat menginginkan masalah Century ini diselesaikan dengan jalur hukum. Kalo politik nanti jadinua di ayun-ayun lagi kalau hukum tidak bisa diayun. Kasihan lah pak Boediono jangan dijadikan korban arogansi. Janganlah mentang-mentang punya kekuasaan, jangan berlebihan. Kenapa si tidak percaya sama KPK?" tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×