kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PWI ingatkan wartawan selalu ikuti protokol kesehatan ketika liputan


Jumat, 10 April 2020 / 19:53 WIB
PWI ingatkan wartawan selalu ikuti protokol kesehatan ketika liputan
ILUSTRASI. Petugas medis mengambil sampel darah saat rapid test di RSU Bunda, Depok, Jawa Barat, Senin (6/4/2020). Rapid test yang diikuti 100 wartawan tersebut untuk pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19 di kalangan wartawan di Kota Depok. ANTARA FOTO/As


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) meminta para awak media tidak melakukan peliputan selama belum memenuhi protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Ketua Umum PWI Pusat Atal S Depari menngklaim bangga lantaran wartawan saat ini menjadi garda terdepan dalam menyampaikan informasi mengenai perkembangan wabah virus corona. Tetapi tetap harus memerhatikan protokol kesehatan.

“Saya mengingatkan harus mengutamakan kesehatan, mengutamakan kondisinya. Jangan sampai protokol kesehatan diabaikan,” ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (10/4/2020).

PWI terus mengingatkan kepada seluruh anggotanya agar menjalankan prosedur yang benar saat peliputan selama pandemi Covid-19. Hingga saat ini kegiatan peliputan sudah mulai dibatasi, dalam artian tidak lagi menimbulkan kerumunan yang sejalan dengan prinsip physical distancing. Maka itu, diharapkan kegiatan peliputan yang sebelumnya masih mengundang banyak wartawan, sehingga terjadi kerumunan untuk dihindari selama pandemi. “Beberapa waktu lalu karena diundang atau apa teman-teman wartawan masih bergerombol. Ketika kita kampanye social distancing masih berkumpul, begitu juga di beberapa daerah," ungkap Atal.

Menurut dia, dalam hal ini banyak metode peliputan yang bisa dilakukan tanpa harus mengambil risiko dengan berkerumun di lapangan, misalnya melalui televisi pool, televisi streaming, telepon seluler, dan sebagainya. Hal itu sebagaimana yang telah dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 selama memberikan keterangan resminya melalui sistem TV pool, radio pool dan rilis pers kepada media. “Kami meminta teman-teman wartawan lebih mengutamakan kesehatannya, protokol kesehatan. Itu intinya. Sebenarnya banyak sekali cara meliput sekarang ini seperti TV pool, ini sudah bagus,” jelas Atal.

Adapun perwakilan media asing di Indonesia juga sudah tidak menerjunkan lagi wartawannya di lapangan selama pandemi corona. Demi mendukung upaya pemerintah memutus penyebaran Covid-19. “Saya dengar beberapa perwakilan media di luar, misalnya AS, Inggris, perwakilannya di sini tidak ada yang di lapangan. Apalagi, sampai mengejar pasien sampai rumah sakit,” sebut Atal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×