kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pusat turun tangan atasi banjir Ibukota


Senin, 21 Januari 2013 / 07:08 WIB
Pusat turun tangan atasi banjir Ibukota
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur BI di Jakarta (20/4/2021).


Reporter: Yudho Winarto, Dadan M. Ramdan, Arif Wicaksono | Editor: Dadan M. Ramdan

JAKARTA. Banjir yang menenggelamkan sebagian wilaayah Jakarta betul-betul melumpuhkan simpul-simpul ekonomi di daerah-daerah yang terendam air. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun turun tangan langsung dalam penanganan banjir yang sudah meminta korban jiwa 20 orang itu.

Kemarin, SBY meninjau ke lokasi banjir sekaligus menggelar rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Samsul Maarif, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Hadir pula dalam rapat di lokasi banjir itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Menurut SBY, skala banjir di Jakarta tak bisa diatasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seorang diri. Untuk itu, "Perlu sinergi dengan pemerintah pusat dan instansi terkait," tegas Presiden.

Itu sebabnya, butuh strategi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan Pemerintah DKI dalam mengatasi banjir besar yang datang saban lima hingga enam tahun sekali tersebut. Untuk itu, pemerintah pusat menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 triliun.

Dari bujet tersebut, sebanyak Rp 500 miliar di antaranya akan digunakan untuk pembenahan atau pembuatan sodetan alias flood way Sungai Ciliwung ke Banjir Kanal Timur, lalu Rp 1,2 triliun untuk penertiban dan relokasi warga yang tinggal di bantaran Ciliwung. Dan sisanya sebesar Rp 300 miliar untuk penambahan sarana mandi, cuci, kakus (MCK) bergerak.

Upaya pemerintah ini mendapat respons positif dari dunia usaha. Meski begitu, komitmen dalam penanganan banjir harus benar-benar dijalankan dan menjadi prioritas pembangunan tahun 2013-2015. "Ini sebagai jaminan bagi investor yang sudah maupun akan menanamkan modal di Jakarta," kata Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Sarman Simanjorang.

Maklum, pengusaha terpaksa merugi dalam jumlah yang terbilang besar. Soalnya, sebagian aktivitas produksi dan distribusi barang terhenti, serta peralatan kerja rusak akibat terendam banjir.

Hanya, ancaman banjir masih tetap menghantui ibukota negara ini. Sebab, curah hujan tinggi bakal mencapai puncaknya akhir bulan itu. Ditambah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho bilang, sepanjang Kamis (24/1) hingga Sabtu (26/1) terjadi puncak pasang air laut tertinggi mencapai satu meter antara pukul 09.09 WIB–09.46 WIB.

Kondisi ini berpotensi terjadi rob air laut yang akan memperparah banjir di Jakarta. Pasalnya, curah hujan tinggi dan kiriman air dari Bogor akan tertahan mengalir ke laut akibat pasang air laut. Jadi, warga Jakarta harus tetap waspada tingkat tinggi beberapa hari ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×