kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pusat Investasi Pemerintah gerakkan ekonomi mikro dan ultra mikro agar berkembang


Selasa, 14 Desember 2021 / 13:59 WIB
Pusat Investasi Pemerintah gerakkan ekonomi mikro dan ultra mikro agar berkembang
ILUSTRASI. Pusat Investasi Pemerintah mengggerakkan ekonomi mikro dan ultra mikro agar makin berkembang.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pusat Investasi Pemerintah (PIP) sebagai salah satu lembaga yang mendukung perkembangan usaha ultra mikro di Indonesia, akan ikut membantu upaya menggerakkan ekonomi di sektor mikro dan ultra mikro agar bisa meningkat dan berkembang.

Hal ini sejalan dengan peran UMKM, termasuk usaha ultra mikro, yang mencapai 64,2 juta dengan kontribusi sebesar 61,07% terhadap PDB Indonesia. Selain itu, UMKM mampu menyerap 97% total tenaga kerja dan sekitar 60% dari total investasi di Indonesia.

Pada akhir Agustus lalu, Pusat Investasi Pemerintah meluncurkan kampanye “Bersama Sahabat UMi Bangkit” yang terdiri dari beberapa program pendukung. Seluruh program ini dilakukan untuk membantu mendorong pelaku usaha kecil, menengah, dan mikro agar bisa tetap bertahan di masa pandemi.

Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ririn Kadariyah mengatakan, melalui kampanye tersebut, pihaknya telah membentuk ekosistem ultra mikro (UMi) yang bertujuan untuk mendorong peningkatan dan pendampingan usaha khususnya di segmen usaha mikro dan ultra mikro. Ekosistem UMi tersebut antara lain wadah usaha UMi, inkubasi UMi, serta rencana ekosistem kampung UMi yang akan dilakukan tahun depan.

“Ekosistem UMi ini dilakukan di beberapa daerah antara lain di Ternate, Maluku Utara; di Majalengka dan Bandung Barat, Jawa Barat; serta di Malang, Jawa Timur. Program juga  terbukti memberikan hasil positif bagi para pelaku usaha ultra mikro di lokasi masing-masing,” ujar Ririn dalam keterangan resminya, Selasa (14/12).

Baca Juga: Fokus ke segmen mikro, Bank BRI catat pertumbuhan kredit modal kerja 14,3%

Adapun, di Ternate, Maluku Utara, program wadah usaha UMi memberikan lapak usaha dengan biaya sewa yang lebih murah kepada para pelaku usaha ultra mikro.

Rahma Kharie, salah satu pelaku usaha ultra mikro di Ternate, mengatakan, usaha tahu tuna yang ia geluti bisa terus bertahan hingga saat ini berkat bantuan Pusat Investasi Pemerintah melalui wadah usaha UMi. Selain itu, ia juga mendapatkan beberapa masukan untuk membantunya mengembangkan usaha tahu tuna. 

Program inkubasi UMi yang dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Timur membantu para debitur dalam hal pinjaman dan pengetahuan teknis. Hasilnya, para debitur bisa meningkatkan usaha mereka.

Ai Khodijah, pelaku usaha warung seblak Mak Ai di Majalengka, Jawa Barat, mengatakan bahwa program inkubasi UMi membantunya mengembangkan usaha. Selain menjual seblak, saat ini dirinya sudah mulai mempromosikan jualannya tidak hanya berjualan langsung namun juga online.

Ai juga telah menambah variasi produk yang dijualnya, tidak hanya seblak, namun juga jajanan lain seperti basreng, kacang dan cemilan lainnya. Penambahan varian produk yang dijual didukung dengan perbaikan sanitasi warung yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Dan peningkatan omset yang meningkat hingga dua kali lipat setelah adanya pendampingan Inkubasi UMi.

Lebih lanjut, Ririn mengatakan, Pusat Investasi Pemerintah akan terus menyediakan layanan pinjaman yang mudah dan cepat bagi pelaku usaha ultra mikro di seluruh Indonesia, termasuk berbagai pendampingan dan pelatihan yang diperlukan oleh para pelaku usaha. Hal ini sejalan dengan misi Pusat Investasi Pemerintah untuk menjadi koordinator pendanaan pembiayaan ultra mikro yang profesional dan kredibel.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kerjasama Pembiayaan dan Pendanaan, Pusat Investasi Pemerintah melaporkan, sampai dengan akhir November 2021, Pusat Investasi Pemerintah telah menyalurkan Rp 17,89 triliun pinjaman ultra mikro (UMi) kepada lebih dari 5,3 juta orang debitur.

“Sebaran pinjaman terbanyak berada di pulau Jawa dengan jumlah Rp 12,57 triliun dan 3,7 juta debitur, diikuti Sumatera, Bali – Nusa Tenggara dan Sulawesi masing-masing dengan jumlah pinjaman sebesar Rp 3,15 Triliun, Rp 764 miliar dan Rp 760 miliar,”  ujar Yusuf,

Ia juga mengatakan untuk tahun depan, Pusat Investasi Pemerintah menargetkan dapat menyalurkan pinjaman sebesar Rp 7,2 triliun dan debitur sebanyak 2 juta orang.

Baca Juga: Kemenkeu akan fokus pada pembiayaan digital untuk UKM di 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×