Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Covid-19 berdampak pada berbagai sektor termasuk sektor pariwisata. Untuk memulihkan sektor pariwisata, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun akan fokus pada wisatawan nusantara di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan hal melihat jumlah penduduk Indonesia yang besar juga pergerakan wisatawan nusantara yang besar di tahun lalu.
"Saat ini kita memang kita tidak banyak berharap dari wisatawan mancanegara, oleh karena kita fokus di wisatawan nusantara. Tahun lalu ada sekitar 300 juta pergerakan wisatawan nusantara. Kita bersyukur penduduk kita yang 260 juta lebih ini merupakan potensi yang luar biasa bagi wisatawan nusantara," kata Vinsensius di kantor Graha BNPB, Minggu (19/7).
Baca Juga: Sebanyak 44.295 pekerja seni terkena imbas pandemi
Februari lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengaku akan merevisi target kunjungan wisman tahun ini yang awalnya ditargetkan sekitar 17 juta kunjungan. Adapun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan asing ke Indonesia di 2019 sebesar 16,1 juta.
Vinsensius melanjutkan, dalam waktu dekat Kemenparekraf pun mencanangkan kampanye pariwisata dengan tema Indonesia Care dimana hal ini untuk mendorong masyarakat dan pelaku pariwisata untuk mulai menerapkan protokol kesehatan dengan prinsip Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE). Hal ini khususnya untuk mendorong kepercayaan wisatawan terhadap pariwisata Indonesia.
"Strategi Kementerian Pariwisata kita satu dua bulan ke depan itu adalah gaining confidence. Karena terus terang masyarakat seperti kehilangan confidence, kehilangan trust terhadap destinasi-destinasi itu, demikian pun pasar luar negeri," tambahnya.
Baca Juga: Ini syarat masuk ke Taman Nasional Komodo saat pandemi
Kemenparekraf juga sudah mengeluarkan buku pedoman terkait protokol kesehatan di sektor pariwisata. Buku pedoman ini mengacu pada protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
Lebih lanjut, Vinsensius mengatakan Covid-19 ini akan membuat masyarakat mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru. Menurutnya, Covid-19 juga akan mengubah perilaku wisatawan dimana diperkirakan ke depannya preferensi pariwisata akan banyak berhubungan dengan alam, kesehatan juga kebersihan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News