kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Puan Maharani melanjutkan tradisi serba pertama di trah politik Soekarno


Rabu, 02 Oktober 2019 / 09:50 WIB
Puan Maharani melanjutkan tradisi serba pertama di trah politik Soekarno
ILUSTRASI. Puan Maharani saat pelantikan anggota parlemen


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Selain itu, mengutamakan kepentingan nasional, bangsa, dan negara. Meskipun tetap harus kritis dalam melaksanakan prinsip demokrasi dan menjalankan mekanisme pemeriksaan dan penyeimbangan, Puan mengajak seluruh anggota DPR untuk tetap konstruktif dalam membangun peradaban demokrasi di Indonesia.

"Marilah kita jaga bersama kepercayaan yang telah diberikan rakyat tersebut melalui kerja keras, kerja cerdas, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan fungsi dan peran DPR yang dapat memenuhi aspirasi dan harapan rakyat," tutur dia. 

Dunia politik

Puan merupakan anak perempuan dari Megawati Sukarnoputri dan Taufik Kiemas. Dia bersinggungan pertama kali dengan dunia politik kira-kira saat duduk di bangku SMP, ketika ibunya mulai aktif kembali di dunia politik.

Baca Juga: Malam ini, Puan Maharani dilantik jadi Ketua DPR

Ketika bersekolah di SMA, Puan semakin sering menyaksikan ibunya dalam kegiatan politik. Ketika Megawati dicegah oleh rezim Orde Baru untuk masuk dalam struktur Partai Demokrasi Indonesia (PDI), Puan menyaksikan langsung bagaimana perlakuan pemerintah terhadap ibunya.

Puan sempat berkenalan dengan dunia jurnalistik ketika kuliah di Jurusan Komunikasi Massa, Universitas Indonesia dan magang di majalah Forum Keadilan. Aktivitas politik Puan dimulai ketika menjadi anggota DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia Bidang Luar Negeri pada 2006.

Pada Pemilu 2009, Puan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif melalui PDI Perjuangan dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah V yang meliputi Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali dan berhasil meraih suara terbanyak kedua di tingkat nasional, yaitu 242.504 suara.

Pada DPR periode 2009-2014, Puan duduk sebagai anggota Komisi VI dan Badan Kerja Sama Antarparlemen (BKSAP). Sejak 2012, dia ditetapkan sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan menggantikan Tjahjo Kumolo.

Baca Juga: Ini pidato perdana Puan Maharani sebagai Ketua DPR

Pada Pemilu 2014, politikus kelahiran Jakarta, 6 September 1973 itu kembali meraih suara terbanyak kedua tingkat nasional, yaitu 369.927 suara dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah V.

Namun, Puan tidak lama menjadi anggota DPR karena kemudian diangkat Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Karier politik Puan sebagai Menteri cukup cemerlang, setidaknya dia "aman" dari perombakan kabinet yang beberapa kali dilakukan Presiden Joko Widodo. Kecemerlangan karier Puan juga terlihat dari hasil Pemilu 2019 yang menyatakan dia sebagai peraih suara terbanyak tingkat nasional dengan perolehan suara 404.034 suara di Daerah Pemilihan Jawa Tengah V.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puan Maharani dan Serba Pertama Trah Politik Soekarno..."

Editor : Icha Rastika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×