Reporter: kompas.com | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Petugas layanan trauma healing disiagakan untuk membantu keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 di Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang. Para psikolog itu berasal dari Himpunan Psikolog Seluruh Indonesia (Himpsi) Sumsel-Babel yang bekerja sama dengan Biro SDM Polda Bangka Belitung.
Mereka membantu memulihkan kembali kondisi psikologis keluarga korban. "Banyak yang syok. Bahkan ada yang pingsan. Jadi kita dampingi bersama teman-teman psikolog," kata Koordinator Posko, Romo Servasus Samuel, Rabu (31/10).
Dia mengungkapkan, kebutuhan pendampingan muncul di masa-masa awal informasi musibah dan mulai berkurang pada hari-hari berikutnya. Namun, posko tetap disiagakan karena kesedihan dan gangguan psikologis keluarga berpotensi muncul setelah identifikasi korban dan saat pemulangan jenazah atau properti korban.
"Momen-momen ini yang kita lihat dan harus ada tim yang siap mendampingi. Kesedihan, ketakutan bisa berubah menjadi trauma," jelasnya. Untuk proses stabilisasi, psikolog mereduksi permasalahan pasien yang bisa memunculkan emosi negatif. Selain itu, ada metode relaksasi hingga kondisi emosi pulih seperti sediakala.
Dia memastikan, layanan ini sebagai bentuk kepedulian guna meringankan beban keluarga penumpang Lion Air JT 610 yang baru ditimpa musibah. Pojok layanan di pintu kedatangan bandara dibuka dari pagi hingga malam hari. (Heru Dahnur)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Psikolog Siaga di Bandara Depati Amir Dampingi Keluarga Korban Lion Air JT 610"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News