Reporter: Agus Triyono, Nur Imam Mohammad | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pembangunan sodetan Kali Ciliwung yang ditargetkan rampung Oktober 2015 terancam molor. Pasalnya, hingga kini pembangunan proyek ini masih terganjal pembebasan lahan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan proses pembebasan lahan untuk proyek sodetan Kali Ciliwung belum selesai. Saat ini, pembebasan lahan di pintu masuk air Kali Ciliwung atau bagian inlet, belum rampung. Maklum, lahan untuk bagian inlet yang terletak di Bidara Cina ini adalah tanah negara dan dihuni oleh masyarakat. "Kami tidak bisa membebaskan lahan itu. Nanti, pembebasannya dilakukan oleh pemerintah daerah dengan memberi uang kerahiman kepada masyarakat di sana," kata Basuki, Rabu (18/2).
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane T.Iskandar bilang, dari 299 bidang tanah yang diperlukan untuk proyek ini, sekitar 90% di antaranya adalah tanah milik negara yang dihuni oleh masyarakat.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mudjiadi menambahkan, kendala lainnya, saat ini negosiasi pembayaran ganti rugi lahan milik 57 kepala keluarga (KK) di bagian hilir Kali Cipinang yang mengarah ke kanal banjir timur (KBT) juga belum rampung. Tapi, "Sembari menunggu negosiasi harga, kami boleh kerja dulu," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berjanji akan mempercepat proses pembebasan lahan untuk proyek sodetan Ciliwung. Sayangnya, Ahok tak merinci upaya yang akan dilakukan untuk pembebasan lahan ini. Yang jelas, kata Ahok, agar proyek sodetan Ciliwung bisa rampung sesuai jadwal, pemerintah DKI Jakarta akan menggeber pengerjaan proyek ini selama 24 jam penuh.
Ia berharap, proses pengeboran sodetan yang saat ini baru sekitar 16 meter (m) dari total 1,2 kilometer (km) bisa cepat rampung. "Dengan pengeboran 24 jam, harapannya pengeboran yang saat ini hanya 1,5 m - 2 m per hari bisa ditingkatkan menjadi 3 m - 5 m per hari," kata Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News