kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyek jalan dan tol laut Jokowi masuk RAPBN 2015


Senin, 01 September 2014 / 13:23 WIB
Proyek jalan dan tol laut Jokowi masuk RAPBN 2015
ILUSTRASI. 5 Tanda Anda dan Pasangan Siap Memiliki Anak.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian Perencana Pembangunan Nasional/Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) Dedy S Priatna mengungkapkan, terdapat beberapa proyek yang dicanangkan calon presiden terpilih Joko Widodo yang harus dimasukkan ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015.

Menurut Dedy, proyek infrastruktur Jokowi tersebut dapat dibiayai dari kelebihan anggaran di RAPBN 2015. Adapun proyek yang memperoleh alokasi anggaran adalah proyek pembangunan jalan baru dan tol laut.

"Yang terutama sekali program Jokowi antara lain, proyek jalan baru sepanjang 2.000 kilometer dan tol laut. Perbaikan dari dermaga atau pelabuhan dan anggaran pembelian kapal. Pastinya anggaran harus ada," kata Dedy di Gedung DPR, Senin (1/9/2014).

Terkait hasil pertemuan antara Presiden Susilo Bambang dan Yudhoyono dan Jokowi yang memutuskan tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sampai 20 Oktober 2014, menurut Dedy artinya hingga saat itu tak ada ruang fiskal lebih bagi Presiden baru.

Dengan demikian, program Jokowi dapat masuk dan memperoleh pagu anggaran dalam RAPBN 2015 melalui beberapa cara. Pertama, realisasi dari anggaran yang sudah ada sekarang karena tak ada penyesuaian harga.

"Pagu anggaran di RAPBN 2015 kan masih indikatif, dan biasanya indikatif itu ada kelebihan 10%-15%. Jadi program baru itu bisa didanai dari 10%-15% tadi meski pasti masih kurang anggarannya," ujar Dedy.

Adapun cara kedua adalah realokasi dari anggaran yang sudah dialokasikan dengan cara mengalihkan atau mengurangi pagu tersebut. Sehingga, sisa dana dapat diperuntukkan bagi program-program usulan Jokowi. "Cara ketiga, tidak ada jalan lain kecuali masuk di APBN Perubahan 2015 pada Februari sampai Maret tahun depan. Program di APBN-P memang lebih efektif, tapi sebagian program harus ada di RAPBN 2015 biar langsung jalan," jelas Dedy.(Sakina Rakhma Diah Setiawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×