kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   72.000   2,98%
  • USD/IDR 16.610   15,00   0,09%
  • IDX 8.220   131,42   1,62%
  • KOMPAS100 1.141   22,21   1,98%
  • LQ45 818   21,33   2,68%
  • ISSI 289   3,24   1,14%
  • IDX30 428   12,38   2,98%
  • IDXHIDIV20 486   16,20   3,45%
  • IDX80 127   2,58   2,08%
  • IDXV30 134   1,20   0,90%
  • IDXQ30 136   4,61   3,51%

Proyek Donggi Senoro Dibiayai Tiga Bank Lokal


Rabu, 23 Juni 2010 / 09:59 WIB
Proyek Donggi Senoro Dibiayai Tiga Bank Lokal


Reporter: Hans Henricus | Editor: Tri Adi


JAKARTA. Pemerintah menyiapkan bank BUMN guna membiayai pengelolaan dan pemanfaatan gas Donggi Senoro. Kementerian Negara BUMN sudah menyiapkan tiga bank pelat merah.

Ketiga bank itu adalah Bank Mandiri, BNI, dan BRI. "Kita sudah connect Pertamina, PLN, dan Pusri, mereka ini yang akan back up pertama adalah local bank," ujar Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar di Lemhanas, Selasa (22/6).

Mustafa mengatakan pendanaan itu untuk mendukung PT Pertamina, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri) yang akan mengelola maupun memanfaatkan gas dari Donggi Senoro. Terutama, membiayai kegiatan hulu maupun hilir di Donggi Senoro, yang meliputi proses eksplorasi ladang gas dan proses merubah menjadi liquified Natural Gas (LNG).

Sayang, Mustafa belum bisa memastikan berapa besar dukungan pendanaan dari perbankan nasional. Sebab, Kementerian Negara BUMN masih mengkaji sejauh mana kemampuan keuangan dari Pertamina, PLN maupun Pusri. Namun, apabila dukungan bank BUMN masih kurang, kata Mustafa, pemerintah akan memberikan kesempatan bank asing untuk terlibat melalui sindikasi dengan bank BUMN. "Sehingga nanti pembiayannya kombinasi," terang mantan Dirut Perum Bulog itu.

Mustafa menambahkan PT Pusri akan membangun satu unit pabrik di dekat Donggi Senoro. Menurut Mustafa, rencana itu adalah langkah strategis daripada mengangkut gas dari sana untuk dibawa ke Palembang. Yang jelas, kata Mustafa, dari 30% alokasi gas donggi senoro untuk kepentingan nasional prioritas pertama pada pabrik pupuk, yang kedua pada PLN, dan ketiga baru industri lainnya dan kebutuhan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×