kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Protokol new normal disiapkan berdasarkan reproduction rate dan perkembangan kasus


Rabu, 27 Mei 2020 / 20:36 WIB
Protokol new normal disiapkan berdasarkan reproduction rate dan perkembangan kasus
ILUSTRASI. Warga melintasi sebuah mural bertuliskan The New Normal di Tangerang, Selasa (26/5/2020). KONTAN/Panji Indra


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah telah membahas mengenai indikator kesehatan di seluruh daerah Indonesia berdasarkan Reproduction Rate (RT) dan perkembangan kasus baru.

Pemetaan sejumlah daerah yang dianggap sudah siap menerapkan new normal ini, mengacu pada tingkat R0 atau RT yang berada di bawah angka satu.

Skala R0 merupakan perhitungan mengenai reproduction rate dari penyakit atau infeksi, reproduction rate ini menghitung fungsi dari transmisi infection contact rate dan berdasarkan waktu.

Baca Juga: Pemerintah siapkan skenario protokol new Normal yang dinilai produktif dan aman

Apabila skala R0-nya lebih besar dari 1, maka infection rate-nya masih relatif tinggi. Sementara jika skala R0 kurang dari 1, maka sudah bisa dibuka untuk fase new normal.

Dari hasil penilaian berdasarkan indikator kesehatan dan kesiapan protokol, telah didapatkan beberapa informasi.

"Menurut data Epidemiologi BNPB, ada 110 Kabupaten/Kota yang belum pernah terinfeksi Covid-19 atau sudah tidak ada kasus positif," ujar Airlangga di dalam keterangan tertulis, Rabu (27/5).

Dari hasil tersebut, maka upaya yang harus dilakukan pemerintah adalah mempertahankan wilayah yang berstatus Zona Hijau agar tetap terbebas dari Penyebaran Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga secara bertahap memulihkan kembali kegiatan ekonomi, dengan tetap memperhatikan penerapan protokol new normal.

Airlangga melanjutkan, ada pula daerah atau wilayah dengan daya tular RT <1. Berdasarkan data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), ada sebanyak 8 provinsi yang sudah siap melaksanakan protokol ini.

Berbagai provinsi tersebut antara lain Aceh, Riau, Kalimantan Utara, Maluku Utara, Jambi, DKI Jakarta, Bali, dan Kepulauan Riau.

Selain itu, ada juga temuan daerah atau wilayah yang siap menjalankan protokol dengan diurutkan berdasarkan analisis tren dan berdasarkan analisis tingkat kelurahan atau desa.

Daerah yang diurutkan berdasarkan analisis tren ini adalah Semarang, Jawa Tengah. Sementara, daerah yang diurutkan berdasarkan analisis tingkat kelurahan atau desa adalah sebagian Jawa Barat yang berada di sekitar Jakarta, dengan kontribusi ekonomi yang signifikan.

Baca Juga: Mal akan kembali dibuka, ini rekomendasi analis untuk saham emiten ritel

Kemudian, sejalan dengan adanya berbagai temuan ini, maka Kepala Daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forminda) akan segera melakukan beberapa persiapan.

Di antaranya menyusun protokol dan menguji secara seksama keadaan di lapangan sebelum membuka kegiatan, menyiapkan prasyarat kesehatan yang dikoordinasikan oleh Menteri Kesehatan, menyiapkan prakondisi dan langkah cepat untuk memperketat kembali aktivitas jika diharuskan, serta melakukan sosialisasi, edukasi, pengawasan, dan penegakan hukum yang tegas.

”Sesuai arahan Presiden RI, TNI dan POLRI akan mengawal dan berkoordinasi di tempat-tempat keramaian untuk menjaga kedisiplinan masyarakat agar tidak terjadi secondary wave. Data-data yang sifatnya dinamis tersebut juga akan terus dikoordinasikan sesuai dengan situasi dan keadaan di daerah masing-masing,” kata Airlangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×