kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proses pemilihan Dirut Pertamina diminta terbuka


Sabtu, 08 November 2014 / 20:55 WIB
Proses pemilihan Dirut Pertamina diminta terbuka
ILUSTRASI. Harum Energy ekspansi ke komoditas nikel sehingga kini tidak hanya mengandalkan batubara.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sampai saat ini pemerintah melalui Kementerian Badan Usah Milik Negara (BUMN) masih belum memutuskan posisi Direktur Utama PT Pertamina (persero). Rencananya, pengumuman posisi ini baru akan dilakukan di akhiri bulan November ini. 

Setidaknya, sampai saat ini Menteri BUMN Rini Soemarno masih menggodok kandidat untuk menempati kursi pimpinan perusahaan pelat merah ini. Kabarnya, proses pemilihan Dirut Pertamina ini dilakukan secara tertutup. 

Sehubungan dengan ini, Ketua umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina Binsar Effendy Hutabarat menilai seharusnya pemerintah dan Pertamina bersikap terbuka terkait siapa saja yang menjadi calon dirut agar publik tahu.

"Tidak boleh seperti itu, terbukalah. Itu curang. Ini kan untuk perusahaan sekaliber Pertamina. Kalau ini terbuka kan kita tahu siapa calon-calonnya. Pertamina ini juga harapan terbesar bangsa," kata Binsar, Sabtu (8/11).

Menurutnya, proses pemilihan Dirut Pertamina dengan sistem tertutup sudah salah, karena seharusnya melalui fit and proper test yang terbuka.

Senada dengan hal tersebut, Pengamat Energi sekaligus Koordinator Indonesia Migas Watch Tri Widodo mempertanyakan apakah lembaga konsultan swasta yang ditunjuk pemerintah untuk menguji fit and proper test kepada para kandidat tersebut benar-benar baik.

Dia menilai, sebaiknya jabatan dirut merupakan orang internal. Sebab mereka yang tahu budaya perusahaan yang ada di perusahaan plat merah itu. "Yang paling baik itu dari internal. Dan hanya orang Pertamina saja yang mengerti cara membesarkan Pertamina," ucapnya.

Dia menuturkan, syarat utama kriteria sosok calon Dirut Pertamina adalah berasal dari internal. Kemudian, sosok internal itu harus dapat melakukan transformasi, tahan intervensi, bisa menghapus mafia migas, dan harus dekat dengan Presiden.

Seperti diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan telah melakukan tahapan uji fit and proper terhadap para calon Direktur Utama Pertamina dalam beberapa hari terakhir dan masih berlangsung hingga jelang akhir pekan ini.

Fit and Proper diberlakukan ke seluruh direksi yang ada sekarang dan plus ada 6 calon eksternal direksi. Untuk melakukan uji fit and proper, Menteri BUMN Rini Soemarno dikabarkan menunjuk PT Daya Dimensi Indonesia (DDI), perusahaan manajemen konsultan untuk memberikan penilaian calon direksi Pertamina.

Berdasarkan informasi yang beredar nama-nama calon Dirut Pertamina dari eksternal yang sedang menjalani Fit and Proper antara lain Budi Sadikin (Dirut Bank Mandiri), Sunarso, (Direksi Bank Mandiri), Zulkifli Zaini (Mantan Dirut Bank Mandiri), Fahmi Muhtar (Mantan Dirut PLN), Dwi Sucipto, (Dirut Semen Indonesia), dan Rinaldi Firmansyah (Mantan Dirut Telkom).

Kabarnya, calon kuat dalam bursa kandidat tersebut adalah Rinaldi Firmansyah yang konon mendapatkan dukungan langsung Menteri BUMN Rini Soemarno, Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Wapres Jusuf Kalla. Sementara lima nama lain hanya sekedar pembanding.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×