kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Program sertifikasi tanah gratis tak memuaskan


Minggu, 18 September 2011 / 18:33 WIB
ILUSTRASI. Kinerja tertekan pandemi corona, Kino Indonesia (KINO) pasang target konservatif sampai tutup tahun.


Reporter: Riendy Astria | Editor: Edy Can



JAKARTA. Program sertifikasi tanah gratis masih jauh dari target. Hingga saat ini, program sertifikasi tanah secara gratis masih kurang dari 40% dari target tahun ini. Bahkan, Badan Pertanahan Nasional (BPN) mencatat, program sertifikasi tanah gratis 2010 lalu pun belum tercapai.

Berdasarkan data BPN, tahun 2011 ini diprogramkan kembali program sertifikasi tanah gratis, yaitu melalui Proyek Nasional Agraria (PRONA) sebanyak 560.160 bidang tanah, UKM 20.000 bidang tanah, nelayan 9.000 bidang tanah, Kementerian Perumahan Rakyat 7.500 bidang tanah, transmigrasi 160.000 bidang tanah, serta legalisasi aset masyarakat melalui swadaya sebanyak 1.062.458 bidang,

Sekretaris Utama BPN RI Managam Manurung mengatakan, sertifikasi tanah secara gratis baru mencapai 38%. Dia beralasan banyak hambatan dalam program sertifikasi tanah gratis ini. “Hambatannya itu karena permohonan ditanggapi lambat, pengukurannya lama, panitia, bahkan kadang-kadang harus menunggu atau terganjal instansi lain,” kata Managam kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Anggota Komisi II DPR Alexander Liitay menilai, BPN belum bisa bekerja dengan baik. Dia menyatakan kinerja BPN belum memuaskan. “Katanya ada program legalisasi tanah, mana tidak terlihat,” kata Alexander.

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ganjar Pranowo juga mempertanyakan data BPN. Menurutnya, DPR selalu meminta data soal sertifikasi tanah, tapi tidak pernah ada. “Mereka selalu bilang sudah 60% atau berapa, namun hasilnya tidak pernah terlihat dan dilaporkan,” kata Ganjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×