kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Profesi akuntan tidak akan hilang dalam karir, ini alasannya


Sabtu, 19 September 2020 / 10:00 WIB
Profesi akuntan tidak akan hilang dalam karir, ini alasannya


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Profesi akuntan tidak akan hilang dalam karir, bahkan tetap relevan dengan era industry  4.0. Hanya saja ilmu akuntansi harus melakukan evolusi agar tetap relevan dengan jamannya.

Menurut Head of ACCA (Association of Chartered Certified Accountants) Indonesia Hani Karunia menjelaskan dampak terbesar bagi masa depan profesi akuntan adalah teknologi.

Bahkan penelitian ACCA menunjukkan bahwa perkembangan teknologi adalah peluang untuk mengubah peran akuntan profesional serta memberi peluang baru untuk menambah nilai bisnis.

Baca Juga: 6 Jurusan kuliah ini banyak dibutuhkan di masa depan, peluang karir terbuka!

“Kemampuan ini akan didukung oleh peningkatan otomatisasi tugas rutin dan transaksional yang membebaskan profesional keuangan untuk menerapkan keterampilan mereka di tempat lain,” katanya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Jumat (18/9).

Hani menambahkan program ACCA dikemas sedemikian rupa di mana pembelajaran tentang beberapa  penerapan teknologi di dunia kerja juga dipelajari di dalam modul berstandar internasionalnya.

Sehingga seorang akuntan haruslah bersahabat dengan perubahan teknologi dan menyambut perubahan dalam proses bisnis atau profesi mereka.

ACCA dan LSAF (London School of Accountancy and Finance) selaku lembaga pembelajarannya, juga memberikan beberapa beasiswa untuk mahasiswa terbaik PKN STAN dalam rangka membantu upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Terutama dalam bidang akuntansi dan keuangan di Indonesia agar mampu bersaing di skala global.

“Manusia tetap ditempatkan lebih unggul dibanding mesin ataupun teknologi selagi memang bisa mengendalikan perubahan tersebut dan bisa memberikan nilai tambah terhadap bisnis dengan pengetahuan yang dimilikinya termasuk pemahaman terhadap teknologi tersebut,” jelas Hani.

Sekedar informasi, ACCA didirikan pada tahun 1904 di Inggris adalah badan akuntansi professional global yang menawarkan kualifikasi Akuntan bersertifikat Chartered. ACCA sendiri sudah berdiri di Indonesia sejak tahun 2013. 

Saat ini, ACCA telah memiliki total 700,000 anggota (members) dan pelajar (students) di 178 negara.

Sekarang ACCA melalui LSAF di Indonesia selain juga mengadakan program studi akuntansi yang berstandar internasional.

ACCA juga menawarkan kuliah berbasis online untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) atau Bsc of Applied Accounting dari Oxford Brookes University – UK serta Magister (S2)/ MSc in Professional Accountancy dari University of London.

Walaupun sistem kuliah dengan metode daring tetapi semua ijazah atau sertifikasi yang didapat sama dengan yang didapat bila kuliah langsung di UK. Tentunya dengan biaya yang jauh lebih murah.

Baca Juga: 7 Pilihan pekerjaan ini cocok untuk introvert, minim interaksi dengan orang

“Pastinya di masa pandemic seperti ini, terobosan seperti ini bisa menjadi suatu pilihan apalagi bila kita atau anak kita memang mendambakan untuk kuliah di luar negeri,” tambahnya.

Lulusan yang memiliki sertifikasi ACCA banyak dicari oleh perusahaan-perusahaan besar. Pasalnya, sertifikat ACCA tidak hanya diklaim merepresentasikan integritas, serta pengetahuan yang mendalam tentang akuntansi dan finansial (finance).

Selain itu lulusan ACCA juga diakui menguasai ilmu yang memang dibutuhkan dalam praktik dunia kerja serta pemahaman tentang beberapa transformasi teknologi yang dipakai dalam bisnis atau profesi akuntan dan finansial.  Seperti blockchain, robotics, artificial Intelligence, dan lain sebagainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×