kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi industri manufaktur Q3 2016 tumbuh 5%


Selasa, 01 November 2016 / 16:27 WIB
Produksi industri manufaktur Q3 2016 tumbuh 5%


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Industri manufaktur besar dan sedang kian aktif berproduksi sepanjang kuartal III 2016. Jumlah produksi pada periode tersebut naik dibandingkan periode sama tahun lalu, maupun dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2016 naik sebesar 5,07% year on year (y-on-y) terhadap triwulan III tahun 2015.

Kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional, naik 11,26%, industri makanan, naik 7,70% dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, naik 7,28%.

Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri karet, barang dari karet dan plastik, turun 12,58%, industri pengolahan lainnya, turun 9,83% dan industri tekstil, turun 8,96%.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2016 naik sebesar 0,89% terhadap triwulan II tahun 2016. Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan terbesar adalah industri komputer, barang elektronik dan optik, naik 6,77%, industri barang galian bukan logam, naik 3,89% dan industri makanan, naik 3,21%.

Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya, turun 8,97%, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan, turun 7,91% dan industri logam dasar, turun 7,62%.

Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III tahun 2016 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Aceh naik 15,55%, Provinsi Riau dan Provinsi DKI Jakarta, masing-masing naik 10,48%. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Sulawesi Barat turun 7,03%, Provinsi Papua Barat turun 4,93%,  dan Provinsi Bali turun 3,53%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×