Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BALI. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong meneken kerjasama ekonomi, mulai dari kerjasama swap, investasi hingga pengembangan ekonomi digital. Penandatanganan nota kesepahaman di lakukan dalam pertemuan Annual Leader's Retreat di Bali, Kamis (11/10).
"Perdana Menteri Lee dan saya baru saja melakukan pertemuan Annual Leader's Retreat. Di tengah ketidakpastian ekonomi global kerja sama ekonomi menjadi fokus perhatian saya dan PM Lee," ujar Presiden dalam pernyataan pers bersama selepas pertemuan, Kamis (11/10).
Salah satu kerjasama yang disepakati kedua negara ialah melakukan swap dan repo antara Bank Indonesia (BI) dengan bank sentral Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS). Kerjasama itu dimaksudkan untuk memperkuat pengelolaan likuiditas dan mendorong pengembangan pasar keuangan dalam rangka menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan kedua negara.
"Saya menyambut baik kerjasama swap dan repo antara BI dengan MAS senilai US$10 miliar," kata Jokowi.
Kedua negara juga melakukan penandatanganan sejumlah perjanjian dan nota kesepahaman. Yakni perjanjian promosi dan perlindungan penanaman modal, program kerjasama dan budaya untuk tahun 2019-2021, serta nota Kesepahaman tentang kerjasama teknologi finansial.
Jokowi melanjutkan, penandatanganan perjanjian promosi dan perlindungan penanaman modal merupakan yang pertama ditandatangani Indonesia sejak revisi perjanjian investasi di tahun 2014 lalu. "Saya harapkan ini akan meningkatkan kepercayaan investor Singapura untuk terus berinvestasi di Indonesia. Persetujuan ini juga akan menjadi model dan referensi untuk perjanjian investasi ke depan," ujarnya.
Selain itu, Presiden Jokowi dan PM Lee sepakat untuk terus mendorong kerjasama di bidang pengembangan ekonomi digital. Secara khusus, Presiden mengapresiasi peluncuran Nongsa Digital Park di Batam awal tahun ini.
"Nongsa Digital Park di Batam yang diluncurkan awal tahun ini terus berkembang dan telah ada 56 perusahaan teknologi dan digital di sana," kata Presiden.
Tak terbatas sampai di situ, kedua negara juga menindaklanjuti perkembangan Kendal Industrial Park yang telah diresmikan pada tahun 2016. Jokowi berharap kerjasama kedua negara yang serupa itu dapat diterapkan di sejumlah kawasan ekonomi khusus lain di Indonesia.
"Saat ini sudah ada 43 investor termasuk dari Singapura. Saya mengharapkan kerjasama serupa dapat dilakukan di kawasan-kawasan ekonomi khusus lainnya di Indonesia," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News