Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Presiden Joko Widodo akan segera bertemu dengan Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah lawatannya ke Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Presiden akan menyampaikan soal pandangan dan harapannya terkait pimpinan KPK pada masa depan.
"Kira-kira, dalam dua hari ini, Presiden akan bertemu mereka. Mungkin Jumat atau Sabtu, Presiden kembali ke Jakarta kira-kira Jumat sore," ujar anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, saat dihubungi, Kamis (21/5).
Menurut Teten, Jokowi ingin menyampaikan kepada Pansel KPK soal komitmen pemberantasan korupsi. Selain itu, Jokowi ingin agar KPK menjadi lembaga berwibawa serta bisa bersinergi dengan pemerintah, Polri, kejaksaan, dan lembaga yudisial.
"Presiden hanya akan memberikan arahan kepada Pansel yang dia percaya bisa membawa KPK lebih baik," ucap Teten.
Hari ini, Presiden Jokowi mengumumkan sembilan nama yang masuk dalam Pansel KPK. Selain mayoritas diisi oleh orang yang berlatar belakang pemerintahan serta akademis, seluruh anggota Pansel itu adalah perempuan. Mereka adalah Destry Damayanti (ekonom, ahli keuangan dan moneter), Enny Nurbaningsih (pakar hukum tata negara), Harkrituti Haskrisnowo (pakar hukum pidana dan HAM, Ketua Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkumham), Betti S Alisjahbana (ahli IT dan manajemen), Yenti Garnasih (pakar hukum pidana ekonomi dan pencucian uang). Selain itu, ada Supra Wimbarti (ahli psikologi SDM dan pendidikan), Natalia Subagyo (ahli tata kelola pemerintahan dan reformasi birokrasi), Diani Sadiawati (Direktur Analisis Peraturan Perundang-undangan Bappenas), dan Meuthia Ganie-Rochman (ahli sosiologi korupsi dan modal sosial).
Mereka akan bekerja mencari pimpinan KPK terbaik untuk menggantikan posisi pimpinan KPK saat ini yang akan berakhir masa jabatannya pada Desember 2015. (Sabrina Asril)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News