kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden Joko Widodo perintahkan jangan ada stok vaksin corona di fasilitas kesehatan


Sabtu, 17 Juli 2021 / 20:50 WIB
Presiden Joko Widodo perintahkan jangan ada stok vaksin corona di fasilitas kesehatan
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memerintahkan jangan ada stok vaksin tersisa di fasilitas kesehatan.


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo memerintahkan agar Menteri Kesehatan mempercepat program vaksinasi corona di Indonesia dengan menjalankann program tanpa stok vaksin di semua vasilitas kesehatan.

Pada Sabtu (17/7) Kementerian Kesehatan mencatat pelakasnaan vaksinasi corona di Indonesia dosis pertama sebanyak 1.039.816,

Pada hari yang sama vaksinasi corona di Indonesia dosis kedua dalam sehari sebanyak 277.126 dosis disuntikkan kepada masyarakat.

Dengan realisasi ini maka total penduduk yang telah divaksinasi vaksinasi corona di Indonesia pada Sabtu (17/7) mencapai 41.268.627 orang untuk vaksinasi dosis pertama.

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Sabtu (17/7): 1.039.816 dosis ke-1, 277.126 dosis ke-2

Sedangkann vaksinasi corona di Indonesia dosis kedua secara akumulasi mencapai 16.217.855 orang.

Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin agar menginstruksikan semua fasilitas kesehatan yang melaksanakan program vaksinasi corona di Indonesia hingga bagian terbawah agar tidak melakukan stok vaksin corona.

Stok vaksin corona dalam program vaksinasi corona di Indonesia sebaiknya hanya dilakukan oleh PT Bio Farma sebagai produsen.

Baca Juga: UPDATE corona di Jakarta Sabtu 17 Juli Positif 10.168, Sembuh 11.613 meninggal 67

Tujuannya agar semua vaksin yang di distribusikan ke fasilitas kesehatan hingga paling bawah sekali kirim harus segera di habiskan atau disuntikkan kepada penerima program vaksinasi corona di Indonesia.

SELANJUTNYA>>>

"Saya minta Menkes agar menyampaikan kepada organisasi terbawah jangan ada stok dalam vaksin artinya sekali kirim habiskan, karena kami ingin kejar vaksinasi terlaksana secepat-cepatnya," kata Presiden Jumat (16/7) pagi saat membuka rapat kabinet terbatas, dalam video yang diunggah oleh Sekretariat Kabinet pada Sabtu (17/7) siang.

Presiden Joko Widodo memerintahkan agar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melihat betul angka dan data data di program vaksinasi corona di Indonesia. 

Sebab menurut Presiden Joko Widodo dari data ia lihat, baik vaksin jadi maupun bulk yang sudah masuk ke Indonesia hingga Jumat (17/7) kemarin sudah mencapai 137 juta untuk program vaksinasi corona di Indonesia.

Baca Juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19, Sabtu (17/7): 1.039.816 dosis ke-1, 277.126 dosis ke-2

Sementara vaksin corona yang sudah disuntikkan ke masyarakat dalam program vaksinasi corona di Indonesia sekitar 54 juta. 

"Artinya stok yang ada baik di Bio Farma di Kementerian kesehatan maupun Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Kota, Rumah Sakit dan Puskesmas masih terlalu besar," kata Presiden Joko Widodo.
 
Menurut Presiden Joko Widodo beberapa hari yang lalu terbukti penyuntikan vaksin corona dalam program vaksinasi corona di Indonesia bisa mencapai dua juta lebih dalam sehari.

Baca Juga: Jokowi belum putuskan perpanjangan PPKM Darurat

"Saya yakin 5 juta sehari bisa di lakukan," kata Presiden. Presiden menyebut kunci dalam menyelesaikan pandemi adalah kecepatan vaksinasi corona di Indonesia. 

Pada kesempatan itu Presiden Joko Widodo juga memerintahkan agar program vaksinasi corona di Indonesia yang dilakukan secara  door to door oleh Badan Intelijen Negara (BIN) diteruskan.

Selain itu, Presiden menyoroti agar proses vaksinasi corona di Indonesia di tiga provinsi mana segera didahulukan.

SELANJUTNYA>>>

Sebelumnbya Presiden Joko Wododo memerintahkan agar program vaksinasi corona di Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan Provinsi Bali akan didahulukan.

Saat ini Bali sudah 81 % dosis yang disuntikkan, di DKI Jakarta juga sudah 72% saya yakni Agustus nanti saya kira sudah masuk Herd Imnuity," kata Presden Joko Widodo.

Sebagai catatan realisasi program vaksinasi corona di Jakarta hingga 17 Juli 2021 mencapai 6.399.345 orang yang telah disuntikkan vaksin dosis pertama.

Sedangkan vaksinasi corona untuk penyuntikan dosis kedua di DKI Jakarta mencapai 1.987.849 orang aaatu sekitar 22,6% dari target vaksinasi

Secara persentase ralisasi vaksinasi corona di Jakarta ini telah mencapai 72,6% dari target penduduk yang akan divaksinasi di DKI Jakarta.

Adapun pencapaian pelaksanaan program vaksinasi harian di DKI Jakarta pada Jumat (17/7)  untuk penyuntikan dosis pertama mencapai 161,603 orang.

Sedangkan penyuntikan dosis kedua secara harian mencapai 10.944 orang.

Lebih terperinci dari sisi populasi umur, masyarakat DKI Jakarta yang mengikuti vaksinasi corona hingga Jumat (17/7) adalah sebagai berikut:

  • - Kelompok masyarakat usia 12-17 tahun, telah di vaksinasi corona di Jakarta untuk dosis pertama sebanyak 28,6%
  • - Kelompok masyarakat usia 12-17 tahun, telah di vaksinasi corona di Jakarta untuk dosis kedua sebanyak 0 %
  • - Kelompok masyarakat usia 18-59 tahun, telah di vaksinasi corona di Jakarta untuk dosis pertama sebanyak 69,4%
  • - Kelompok masyarakat usia 18-59 tahun, telah di vaksinasi corona di Jakarta untuk dosis kedua sebanyak 18,3%
  • - Kelompok masyarakat usia 60 tahun ke atas, telah di vaksinasi corona di Jakarta untuk dosis pertama sebanyak 69%
  • - Kelompok masyarakat usia 60 tahun ke atas, telah di vaksinasi corona di Jakarta untuk dosis kedua sebanyak 59,3%
  • - Kelompok masyarakat mengikuti program vaksinasi gotong royong yang telah di vaksinasi corona di Jakarta untuk dosis pertama sebanyak 131.880 orang.
  • - Kelompok masyarakat mengikuti program vaksinasi gotong royong yang telah di vaksinasi corona di Jakarta untuk dosis kedua sebanyak 57.111 orang

Untuk prioritas selanjutnya, Presiden memerintahkan agar program vaksinasi di fokuskan di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten. 

Sebagai catatan sekarang ini realisasi vaksinasi di Provinsi Jawa Barat maasih sekitar 12% dari target jumlah penduduk yang akan divaksinasi, sementara di Jawa Tengah baru sekitar 14% dan Banten 14%.

Dengan membuat prioritas ini Presiden Joko Widodo berharap Pulaui Jawa bisa mencapai herd immunity pada akhir Agustus 2021 atau paling lambat pertengahan September

"Jika program vaksinasi tanpa stok ini berjalan saya kira Agustus bisa selesai," tandas Presiden Joko Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×