kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Presiden jawab isu kenaikan harga pangan dengan blusukan ke pasar


Rabu, 31 Oktober 2018 / 07:09 WIB
Presiden jawab isu kenaikan harga pangan dengan blusukan ke pasar
ILUSTRASI. Jokowi


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, kondisi harga-harga pangan di pasar saat ini masih sejalan dengan kondisi makro ekonomi, terutama berkaitan dengan besaran inflasi.

Dengan kata lain, harga-harga pangan kini relatif stabil. Sehingga ia, berharap tidak ada pihak-pihak yang berkata sebaliknya bahwa, harga pangan mengalami kenaikan.

"Inflasinya stabil, harga di pasar juga stabil. Jadi jangan sampai ada yang teriak di pasar harga mahal-mahal. Nanti ibu-ibu di pasar marah, nanti enggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mal," katanya saat meninjau langsung Pasar Bogor, Selasa malam (30/10).

Sekadar tahu saja, menurut Jokowi keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan harga pangan bisa dilihat dari angka inflasi yang relatif rendah dan dijaga di bawah 3,5%. Maka untuk itu, Kemarin malam ia ingin membuktikan langsung hal tersebut.

"Saya hanya ingin pertama karena kalau kita melihat angka-angka inflasi itu kan di bawah 3,5% artinya harga itu stabil dan tadi saya lihat memang beberapa ada penurunan," kata Presiden seusai peninjauan.

Ia mencatat, beberapa komoditas mengalami penurunan harga turun seperti sawi hijau dari Rp8.000 menjadi Rp 7.000 per kilogram, buncis dari biasanya Rp 16.000 menjadi Rp 12.000 per kilogram.

Namun ada juga komoditas yang mengalami kenaikan, misalnya alpukat dari Rp 20.000 menjadi Rp 25.000 dan ayam potong dari Rp 30.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.

"Kalau suplai sedikit otomatis harganya naik sedikit. Saya kira dalam perdagangan adalah sesuatu yang biasa," ujar Presiden. Dirinya pun menjelaskan bila terjadi lonjakan harga bahan pokok maka dirinya akan langsung memerintahkan Menteri Perdagangan untuk menjaga stabilitas harga.

Meski demikian, dirinya tidak memungkiri jika menyeimbangkan harga antara petani atau peternak dengan konsumen bukanlah perkara mudah."Jadi jangan sampai harganya terlalu rendah, peternak nanti teriak-teriak Kalau sayur murah, nanti petani juga teriak rugi. Jadi ini menyeimbangkannya enggak mudah. Kalau teriak mahal nanti yang marah ya ibu-ibu (pembeli)," tandasnya.

Sekadar tahu saja, Presiden Joko Widodo blusukan ke Pasar Bogor yang berlokasi di Jalan Roda, Kota Bogor, Selasa malam (30/10). Blusukan ke pasar tradisional ini dilakukan Presiden di luar agenda kerja.

Presiden dikabarkan tiba sekitar pukul 21:57 WIB, Presiden yang mengenakan kemeja putih lengan panjang langsung masuk ke dalam pasar. Ia kemudian menghampiri pedagang sayuran dan berbincang dengannya.

Setelah itu Kepala Negara mengunjungi jongko pedagang lainnya satu per satu, mulai dari pedagang buah, tempe, hingga ayam. Kepada para pedagang Presiden menanyakan kondisi harga komoditas yang mereka jual. Presiden ingin mengetahui langsung dan memastikan harga-harga bahan pokok di pasar stabil.

Setelah berkeliling dan berinteraksi selama setengah jam, sekira pukul 22:26 WIB, Presiden meninggalkan lokasi. Dalam peninjauan pasar ini, Presiden didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×