kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden dan menteri tak open house lebaran kali ini


Minggu, 09 Mei 2021 / 12:09 WIB
Presiden dan menteri tak open house lebaran kali ini
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo dan seluruh Kabinet Indonesia Maju tidak mudik Lebaran.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) mengubah tradisi lebaran masyarakat di Indonesia. Termasuk bagi Presiden Joko Widodo dan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju. Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengungkapkan bahwa pada tahun ini tidak ada kegiatan mudik dan open house bagi presiden dan menterinya.

"Presiden Joko Widodo dan seluruh Kabinet Indonesia Maju juga tidak mudik Lebaran, diikuti seluruh pejabat di pusat dan di daerah. Juga tidak ada acara berbuka puasa dan open house Idul Fitri," ujar Fadjroel dalam keterangan.

Biasanya presiden melakukan silaturahmi dengan sejumlah pejabat negara. Bahkan Jokowi juga diketahui kerap melakukan silaturahmi dengan masyarakat di kawasan Istana Kepresidenan.

Pada Idul Fitri tahun lalu, Jokowi melaksanakan Salat Idul Fitri di halaman Wisma Bayurini, Istana Bogor. Salat tersebut juga dihadiri Ibu Negara Iriana bersama putra bungsu mereka, Kaesang Pangarep.

Baca Juga: Tahun ini Jokowi dan Ma'ruf Amin dapat THR, berapa nominal yang diperoleh?

Salat Id dipimpin oleh Ketua DKM Masjid Baitussalam Istana Kepresidenan Bogor Muhammadun. Salat tersebut hanya diikuti oleh sejumlah kecil pegawai istana.

Larangan mudik juga telah ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, silaturahmi disebut Fadjroel dapat digantikan dengan memanfaatkan teknologi yang ada. "Komunikasi bertatap muka secara virtual dapat mengurangi kerinduan sekaligus menjaga dan menjamin keselamatan sanak saudara dan keluarga," terang Fadjroel.

Baca Juga: Menaker Ida: Beri sanksi tegas bagi pelanggar aturan THR

Fadjroel menambahkan, larangan mudik dilakukan untuk mengantisipasi terjadi lonjakan kasus positif Covid-19. Meski begitu, pemerintah tetap mempersiapkan antisipasi lonjakan kasus.

Pemerintah akan tetap berusaha menerapkan strategi perlindungan melalui 3T dan PPKM skala mikro di berbagai daerah. Namun, Fadjroel bilang kesuksesan atas upaya tersebut dibutuhkan kerja sama seluruh pihak.

Baca Juga: Sri Mulyani kerek suntikan dana ke daerah hingga Rp 845,3 triliun pada 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×