Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna keenam dalam 6 bulan pertama pemerintahannya.
Sidang ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi kinerja enam bulan pertama Kabinet Merah Putih sejak dilantik.
"6 bulan yang telah kita kerjakan ternyata menurut saya kita boleh bangga dengan prestasi kita," ujar Prabowo, Senin (5/5).
Presiden Prabowo menekankan bahwa enam bulan pertama masa pemerintahannya telah menghasilkan capaian-capaian yang signifikan dan fundamental untuk memperkuat landasan kebangkitan bangsa.
Ia menyebutkan, hingga saat ini pemerintah telah menghasilkan 28 kebijakan baru yang berhubungan langsung dengan hajat hidup rakyat, disertai lebih dari 100 hingga hampir 200 produk hukum.
"Kalau kita lihat secara objektif, saya mau katakan bahwa dalam enam bulan kita memerintah, kita telah mencapai hal-hal yang cukup berarti, hal-hal yang bersifat fundamental, memperkuat landasan kebangkitan kita sebagai bangsa," kata Prabowo.
Baca Juga: Presiden Prabowo akan Bangun Sekolah Rakyat Mulai Mei, Tersebar di 65 Titik
Namun demikian, Prabowo mengingatkan pentingnya evaluasi yang objektif agar pemerintahan tidak terjebak dalam sikap merasa puas diri.
Ia menganalogikan pentingnya akurasi dalam pemerintahan layaknya pendulum atau azimut kompas. Yakni sedikit deviasi di awal dapat menyebabkan penyimpangan besar di kemudian hari.
"Kalau kita deviasi, yang saya katakan di awal penyimpangannya sedikit, di ujungnya penyimpangan yang besar," ucap Prabowo.
Prabowo juga menyoroti pentingnya menjadikan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila sebagai acuan utama dalam mengelola pemerintahan.
Menurutnya, rancang bangun UUD 1945 yang dibuat oleh para pendiri bangsa adalah hasil dari pengalaman penjajahan dan penindasan.
Baca Juga: Prabowo Terima Utusan Khusus PM Jepang, Bahas Proyek Geothermal Senilai US$ 500 Juta
"Marilah kita jujur kepada diri kita sendiri, apakah kita benar-benar sudah menggunakan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan sebenar-benarnya atau tidak? Karena menurut pendapat saya, Undang-Undang Dasar kita, Undang-Undang Dasar 1945 sungguh suatu produk yang luar biasa," jelas Prabowo.
Prabowo juga mengapresiasi kelancaran transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo kepada dirinya. Ia menambahkan, konsultasi kepada presiden-presiden sebelumnya adalah sikap pemimpin yang bijak, sebagai upaya meminta pandangan dan saran dari mereka yang berpengalaman.
Presiden Prabowo pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih atas kerja sama dan dedikasi selama enam bulan pertama masa pemerintahan.
"Saya merasa kita bisa mencapai ini karena kerja sama yang baik di antara kita," tutur Prabowo.
Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan buka suara soal pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 yakni 4,87%.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tersebut tak jauh berbeda dengan pemerintahan Presiden Jokowi. Ia optimis pertumbuhan ekonomi bisa terus meningkat.
Luhut mendorong belanja pemerintah terus digenjot sebagai salah satu instrumen yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Itu harus kita genjot lagi," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (5/5).
Ketika ditanya apakah menurunnya pertumbuhan ekonomi karena efisiensi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan akan melihatnya pada kuartal kedua tahun ini.
"Nanti kita lihat di kuartal kedua, kan baru dibuka di kuartal dua," ujar Airlangga.
Meski di kuartal pertama tahun ini, terdapat momen bulan ramadan dan idul fitri, Airlangga bilang, penurunan karena adanya sektor.
"Kan faktor turunnya ada sektor," kata Airlangga.
Baca Juga: Prabowo Bakal Bangun Kampung RI di Saudi, Sudah Kantongi Restu Pangeran MBS
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 hanya mencapai 4,87% secara tahunan (year-on-year/YoY), melambat dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) pada kuartal I-2025 tercatat sebesar Rp 5.665,9 triliun, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) mencapai Rp 3.264,5 triliun.
Pertumbuhan ekonomi ini tercatat lebih rendah dibanding kuartal IV-2024 yang tumbuh 5,02% YoY, dan juga lebih rendah dibanding kuartal I-2024 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,11% YoY.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 sebesar 4,87% yoy dibandingkan kuartal I-2024,” ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (5/5).
Baca Juga: 4 Bulan Berjalan, Prabowo Minta Program Makan Bergizi Gratis Nol Kesalahan
Selanjutnya: BEI Bakal Segera Buka Kode Broker dan Domisili
Menarik Dibaca: Sinopsis Spring of Youth, Drakor Romance Remaja Terbaru di Netflix
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News