kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   15.000   0,94%
  • USD/IDR 16.290   50,00   0,31%
  • IDX 7.257   75,31   1,05%
  • KOMPAS100 1.072   13,85   1,31%
  • LQ45 846   11,73   1,41%
  • ISSI 216   3,00   1,41%
  • IDX30 435   5,37   1,25%
  • IDXHIDIV20 520   7,40   1,44%
  • IDX80 122   1,62   1,34%
  • IDXV30 124   0,62   0,50%
  • IDXQ30 143   2,07   1,47%

Prabowo janji akan jaga kerukunan umat beragama


Sabtu, 31 Mei 2014 / 09:16 WIB
Prabowo janji akan jaga kerukunan umat beragama
ILUSTRASI. Direktur Utama BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo mendampingi Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziah dalam dialog bersama peserta penerima manfaat JKP di Gedung Pusat Pasar Kerja, Jakarta, Kamis (10/3).


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bakal calon presiden Prabowo Subianto menyesalkan aksi penyerangan yang terjadi di rumah Direktur Penerbitan Galang Press Julius Felicianus oleh sekelompok orang.

Dia berjanji akan menjaga kerukunan antarumat beragama jika dia bersama Hatta Rajasa terpilih menjadi presiden dan wakil presiden.

"Kami menyesalkan semua tindak kekerasan, apalagi yang bermotif SARA. Kami harus jaga kerukunan. Kami harus jaga perdamaian. Kami tidak boleh membenarkan semua upaya yang akan menimbulkan perpecahan," kata Prabowo di Jakarta, Jumat (30/5/2014) malam.

Prabowo mengatakan, Indonesia adalah negara pluralis yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama. Perpecahan antara satu kelompok dan kelompok lainnya akan menjadi sangat rentan terjadi, tetapi dia berjanji akan menegakkan hukum dengan sebaik-baiknya.

"Kita harus menjaga setiap warga negara agar setiap warga negara hidup dalam ketenangan. Tidak boleh ada ancaman kekerasan apa pun. Kami akan berusaha sekeras mungkin untuk menegakkan hukum dengan baik, menciptakan susana kerukunan sebaik-baiknya."

Penyerangan terjadi di rumah Julius di kompleks perumahan STIE YKPN Nomor 07 Desa Tanjungsari, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (28/5/2014) malam. Penyerangan terjadi saat rumah tersebut dipakai untuk ibadat doa rosario.

Awalnya, Julius menerima telepon dari anaknya perihal penyerangan itu pada pukul 21.00 WIB. Sesampai di rumah, Julius mendapati suasana sudah sepi. Beberapa sepeda motor yang diparkir di halaman rumahnya terlihat berjatuhan dan rusak. Selain itu, kaca rumahnya pecah, dan ada batu berserakan.

Beberapa saat kemudian, belasan orang mengendarai sepeda motor kembali datang. Sebagian dari orang-orang itu mengenakan jubah dan langsung menyerang Julius. (Ihsanuddin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×