Reporter: Whiwid Anjani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menetapkan target ambisius untuk membangun 3 juta rumah per tahun.
Program ini merupakan bagian dari rencana kerja Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman, bertujuan untuk mengatasi masalah kesenjangan kebutuhan rumah (backlog) di Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dari Survei Sosial Ekonomi (Susenas), sebanyak 10,7 juta keluarga di Indonesia belum memiliki rumah, sementara 27 juta rumah tangga tinggal di rumah yang tidak layak huni. Program pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi angka backlog tersebut.
Baca Juga: Program 3 Juta Rumah Bakal Hasilkan Transaksi Ratuan Triliun
Namun, pengamat properti Aleviery Akbar menilai bahwa target pembangunan 3 juta rumah per tahun sulit dicapai.
"Target ini sangat berat, mengingat target 1 juta rumah per tahun sebelumnya saja tidak tercapai," ujarnya pada Selasa (22/10).
Aleviery juga menyarankan beberapa langkah untuk meminimalkan backlog, termasuk peningkatan ketersediaan lahan dan infrastruktur untuk pengembangan perumahan.
Ia menekankan pentingnya kerjasama dengan pihak swasta, khususnya pengembang properti, untuk mencapai target tersebut.
Baca Juga: Kabinet Gemuk, Anggaran Gaji Menteri Bisa Membengkak
"Pencapaian 3 juta rumah tidak bisa hanya dibebankan pada Kementerian Perumahan," tambahnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kemudahan akses pembiayaan kepemilikan rumah bagi masyarakat untuk mendukung keberhasilan program ini.
Selanjutnya: Harga Pangan di Bangka Belitung Hari Ini: Cabai Rawit Merah Turun, Ikan Bandeng Naik
Menarik Dibaca: Inilah Lirik Lagu Diet Pepsi Addison Rae dan Terjemahannya, Lengkap!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News