Reporter: Kiki Safitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyikapi minimnya keinginan feedloter untuk mengikuti skema impor sapi 5 : 1, Kementerian Pertanian (Kemtan) berniat memawarkan kepada investor asing. Namun Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf menilai hal ini tidak menjadi masalah.
“Biarin aja, nanti juga investor akan mati itu. Kalau bisa bertahan hebat. Sekarang kan secara analisa ekonomi bisa dihitung kalau pembibitan itu tugas pemerintah dan butuh investasi jangka panjang,” kata Rochadi kepada Kontan.co.id, Kamis (1/11).
Sebelumnya Kemtan mengancam feedloter yang tidak mengikuti aturan kebijakan 5 : 1 dengan menawarkan fasilitas kepada investor asing yang mau berinvestasi sapi bakalan di Indonesia. Kemtan mengklaim sudah ada investor asal Abudabi yang tertarik dalam investasi peternakan sapi.
Namun hal ini masih sebatas pembicaraan dan belum menetukan kesepakatan nilai investasinya. "Tapi kalau kawan feetloter enggak mau, ya enggak apa - apa. Nanti kami akan tawari ke investor lain," kata Syukur Iwantoro, Sekjen Kementerian Pertanian belum lama ini.
Sementara, Teguh Boediyana, Ketua Umum Dewan Pimpinan PPSKI, menyambut baik terkait investasi untuk pengembangbiakan populasi sapi. Namun keberhasilan sistem 5 : 1 ini dapat diukur dari minat investor untuk berinvestasi di bidang pengembangbiakan sapi.
“Silahkan saja untuk investor, kita lihat saja ada atau enggak yang investasi. Kalau nanti ternyata ada banyak yang berminat untuk investasi, berarti kebijakan pemerintah sudah betul. Tapi kalau tidak ada yang berminat berarti kebijakan itu perlu di tinjau ulang,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News