Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Kalau untuk CFR NTB memiliki tingkat CFR tertinggi di wilayah ini yaitu 2,8%, walaupun masih di bawah angka nasional. Kemudian, Provinsi NTT, Maluku, dan Papua memiliki capaian testing yang rendah di bawah 20%, meskipun angka positivity rate masih berada di bawah nasional.
Untuk tingkat BOR pada semua provinsi di wilayah ini berada di bawah 40%, dan proses vaksinasi di seluruh provinsi tersebut masih perlu digalakkan lagi. Apabila secara umum di wilayah PPKM Level 4, terdapat 20 Kabupaten/Kota dengan tren penurunan mobilitas yang melandai atau bahkan ada yang meningkat.
Dimana sebanyak 11 Kab/Kota dengan penurunan tingkat mobilitas yang kurang dari 10%, yakni Dumai, Medan, Rokan Hulu, Pringsewu, Banggai, Kota Banda Aceh, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Siak, Kabupaten Luwu Timur, Kota Samarinda, dan Kabupaten Merangin.
Kemudian, mobilitas sembilan Kab/Kota meningkat yakni Kota Bandar Lampung, Kota Pekanbaru, Pematang Siantar, Kota Jambi, Kab.Sumba Timur, Kota Kupang, Kota Jayapura, Kota Padang, dan Kota Palembang.
Baca Juga: Catatkan kinerja positif pada semester I, ini kata manajemen Diamond Food (DMND)
Pada minggu ini terjadi perbaikan level asesmen, baik di tingkat Provinsi maupun Kab/ Kota. Untuk yang di tingkat Provinsi, terjadi perbaikan level asesmen di mana minggu lalu (18 Agustus) terdapat 7 Provinsi dengan asesmen level 4, minggu ini (28 Agustus) turun menjadi hanya 4 Provinsi (Sulawesi Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur). Sementara, pada tingkat Kab/Kota, terjadi perbaikan level asesmen selama periode PPKM, yakni:
- Level TK-4: turun dari 104 Kab/Kota (20 Agustus) menjadi 85 Kab/ Kota (28 Agustus).
- Level TK-3: turun dari 234 Kab/Kota (20 Agustus) menjadi 232 Kab/Kota (28 Agustus).
- Level TK-2: naik dari 48 Kab/Kota (20 Agustus) menjadi 68 Kab/Kota (28 Agustus).
- Level TK-1: naik dari 0 Kab/Kota (20 Agustus) menjadi 1 Kab/Kota (28 Agustus).
Dari 34 Kab/Kota yang menerapkan PPKM Level 4 di luar Jawa - Bali pada PPKM saat ini (24 Agustus s/d 6 September), terjadi perbaikan level asesmen yaitu ada 3 Kab/Kota yang mengalami perbaikan (penurunan tingkat asesmen) dari Level TK-4 menjadi Level TK-3, yaitu Kota Palembang (Sumatera Selatan), Kab. Batanghari (Jambi), dan Kab. Sumba Timur (NTT). Sedangkan, 31 Kab/Kota lainnya masih dalam Level Asesmen 4, namun sejumlah indikator penanganan Covid-19 (Kasus Konfirmasi, Kesembuhan, Kematian, Positivity Rate, BOR) telah menunjukkan perbaikan.
Airlangga kemarin juga menjelaskan, update realisasi Program Jaring Pengaman Sosial. Dia menyebut, program Bantuan Beras Bulog (10 Kg/Keluarga) untuk 2021 sudah seluruhnya tersalurkan sesuai target kepada 28,8 juta keluarga.
Lalu, Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 1 Juta per pekerja, sudah masuk pada selesainya sproses DIPA BSU sejumlah Rp8,78 triliun, dan telah dicarikan kepada 2,09 juta pekerja. Untuk Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) per 11 Agustus 2021 sudah terealisasi sebanyak Rp 14,21 triliun untuk 11,84 juta pelaku usaha mikro (92,52% dari total anggaran Rp15,36 triliun). Untuk Program Kartu Prakerja yang sudah mulai membuka Batch 19.
"Untuk realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 sampai dengan 27 Agustus 2021 sudah mencapai Rp 340,84 triliun atau 45,8% dari pagu Rp 744,77 triliun. Progres yang signifikan terjadi pada klaster Perlindungan Sosial dan Kesehatan," ujar Airlangga. Anggaran Perlinsos sudah terealisasi Rp 102,69 triliun atau 55% dari pagu Rp 186,64 triliun. Kesehatan sudah terealisasi Rp 80,48 triliun atau 37,4% dari pagu Rp 214,96 triliun.
Baca Juga: Pembentukan Satgas Protokol Kesehatan dinilai akan buat masyarakat bingung
Sementara, Program Prioritas terealisasi 44,9% dari Rp 117,94 triliun yaitu sebesar Rp 52,90 triliun. Efek dukungan UMKM dan Korporasi mencapai realisasi Rp 48,02 triliun atau 29,6% dari Rp 162,40 triliun. Insentif Usaha dari pagu sebesar Rp 62,83 triliun sudah terealisasi 90,3% yakni Rp 56,76 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News