CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Potensi ekspor US$ 1,1 M dari realisasi investasi


Selasa, 07 Juli 2015 / 12:27 WIB
Potensi ekspor US$ 1,1 M dari realisasi investasi


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Jepang dan Taiwan sejauh ini merupakan dua negara yang memiliki perkembangan investasi paling baik di Indonesia. Kedua negara ini telah merealisasikan 38 proyek investasi di Indonesia, di berbagai bidang.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, jumlah realisasi investasi tersebut kemungkinan akan bertambah hingga akhir tahun. Beberapa proyek yang sudah teralisasi itu di antaranya berasal dari sektor pembangkit listrik, otomotif dan elektronik.

Proyek-proyek itu diperkirakan bakal mendorong pertumbuhan ekspor, karena investasi yang masuk sebagian di antaranya untuk ekspor. Total tambahan ekspor yang kemungkinan terealisasi mencapai US$ 1,1 miliar dengan nilai investasi US$ 5,9 miliar.

Selain mendorong pertumbuhan ekspor, investasi tersebut juga bakal mengurangi nilai impor hingga US$ 343,2 juta. "Beberapa investasi memang untuk memasok kebutuhan produk otomotif dalam negeri," ujar Franky, Senin (6/7) di Istana Negara, Jakarta.

Rencananya, proyek-proyek itu akan selesai pada kuartal IV-2015 nanti. Dengan begitu, dampak terhadap perubahan neraca dagang bakal terasa di tahun 2016.

Selain memperbaiki neraca dagang, investasi juga bakal menambah lapangan kerja hingga 9.255 orang. Franky menambahkan, potensi itu belum termasuk potensi investasi dari negara-negara lain seperti China, Singapura, atau negara lainnya.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual berpendapat, semakin cepat rencana investasi terealisasi, maka semakin baik pula dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Karena itu, sudah seharusnya upaya menggenjot investasi menjadi fokus utama pemerintah.

David menambahkan, di luar investasi langsung, akan sulit bagi pemerintah mengandalkan sektor lain untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Selain mendorong investasi di sektor otomotif, menurut David,  pemerintah harus serius meningkatkan investasi di industri hilir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×