kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Porsi Penerbitan Global Bond pada 2024 Diperkirakan Menurun, Ini Penyebabnya


Jumat, 19 Januari 2024 / 19:55 WIB
Porsi Penerbitan Global Bond pada 2024 Diperkirakan Menurun, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Kompleks gedung kantor pusat Kementerian Keuangan di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang negara (SUN) berdenominasi valuta asing (valas) atau global bond diperkirakan akan sedikit menurun pada tahun 2024 ini. Hal ini sejalan dengan kondisi global yang masih tidak menentu.

Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Kurniawati Yuli Ashari menyampaikan, pemerintah perlu waspada dalam menentukan waktu yang tepat penerbitan global bond. Di samping itu, kondisi pasar keuangan global menjadi faktor penting untuk diperhatikan, karena akan berpengaruh juga kepada penetapan harga.

“Untuk tahun ini, kami perkirakan penerbitan global bond akan sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya, terutama seiring dengan ketidakpastian pasar keuangan global yang cukup tinggi, terutama terkait timing penurunan Federal Funds Rate (FFR),” tutur Nia kepada Kontan, Jumat (19/1).

Faktor lain yang perlu diperhatikan juga terkait, tensi geopolitik yang masih tinggi dan adanya pemilihan umum (pemilu) di Amerika Serikat yang akan dilaksanakan bulan November 2024, juga menambah ketidakpastian tersebut.

Baca Juga: Pasar SBN Tahan Banting di Tengah Goyahnya Skenario Dovish The Fed

“Dengan demikian penerbitan global bond tahun ini kami pandang cukup challenging,” ungkapnya.

Adapun Ia mencatat, global bond yang akan jatuh tempo tahun ini mencapai sekitar Rp 72 triliun. Sehingga, diperkirakan penerbitan global bond tahun ini akan berkisar 10% hingga 12% dari total SBN yang diterbitkan.

Untuk diketahui, pemerintah berencana menerbitkan SBN sebesar Rp 666,4 triliun pada tahun ini. sebelumnya, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Deni Ridwan mengatakan bahwa penerbitan SBN di 2024 diwarnai dengan sejumlah tantangan. Misalnya, kebutuhan pembiayaan utang yang tinggi dan kapasitas pasar domestik yang terbatas.

"Tantangan lainnya juga dari Pemilu," ujarnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/12).

Untuk itu, Deni mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah jurus dalam pengelolaan SBN. Ia menyebut, pemerintah memprioritaskan penerbitan SBN di pasar domestik dan SBN valas sebagai pelengkap dengan mengutamakan mata uang yang kuat.

Baca Juga: Pegadaian Bakal Terbitkan Obligasi Tahap V Senilai Rp 791,8 Miliar

Lalu, menyusun komposisi penerbitan yang optimal dengan mempertimbangkan biaya dan risiko serta minat investor. Kemudian melakukan optimalisasi peran mitra penjualan SBN dalam pengembangan pasar.

Selanjutnya, mengelola portofolio SBN secara aktif, serta menyusun strategi komunikasi edukasi dan sosialisasi serta bersinergi dengan dunia akademik dan stakeholder lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×