kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.074.000   -12.000   -0,58%
  • USD/IDR 16.479   -28,00   -0,17%
  • IDX 7.705   76,26   1,00%
  • KOMPAS100 1.078   11,67   1,09%
  • LQ45 781   10,72   1,39%
  • ISSI 265   1,42   0,54%
  • IDX30 405   5,14   1,28%
  • IDXHIDIV20 472   4,71   1,01%
  • IDX80 119   1,25   1,06%
  • IDXV30 130   -0,32   -0,25%
  • IDXQ30 131   1,51   1,17%

Porsi Alokasi Belanja Rutin Daerah Terlalu Besar


Jumat, 30 Juli 2010 / 09:02 WIB


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Porsi belanja rutin masih mendominasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Rata-rata porsi belanja APBD Provinsi sebesar 41% sementara APBD Kabupaten/Kotamadya sebesar 42%.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan besarnya porsi belanja tersebut harus dikurangi jika tidak ada peningkatan kualitas kinerja pemerintah daerah. Menurutnya, pemerintah pusat bisa mengoreksi alokasi belanja rutin itu.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat membuka sidang kabinet paripurna mengtakan masih banyak penyerapan APBD yang tidak optimal, khususnya di tingkat Kabupaten/Kota. SBY berjanji akan memerintahkan untuk meneliti sejumlah APBD Kabupaten/Kota yang tersebut,

Sebab, sebagian besar dana yang dipakai di daerah adalah bentuk desentralisasi fiskal yang seharusnya tepat sasaran dan optimal. "Kita harus pastikan semua itu karena bagian dari manajemen pemerintahan," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×