Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Kapolri Jenderal Pol Sutarman menyatakan pihaknya siap mengamankan jalannya pemilihan presiden 2014. Saat ini aparat keamanan sudah mulai mengamankan PPS.
"Sebentar lagi mungkin akan sampai ke TPS kita monitor dan saya sudah minta ke Panglima TNI untuk mengsiagakan personil TNI dan yang sudah inside bersama kita untuk mempertebal 23 ribu semuanya, dan semuanya sudah sampai ke daerah-daerah sampai ke PPS sekarang," kata Sutarman di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/7/2014).
Sutarman menyebutkan, prosedur itu juga diterapkan di Papua. Di mana personel Polri telah diberangkatkan mengamankan jalannya pemilu di provinsi tersebut H-7 sebelum pencoblosan.
"Kemudian di titik-titik seperti di Jakarta ini saya stand by force ada di beberapa titik, ada di 5 titik di Jakarta ini. Sebab sewaktu-waktu digunakan apabila ada emergency kita juga sudah siap," tuturnya.
Lima titik di Jakarta terdapat di Bulungan, PTIK, Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Satuan Brimob. Jenderal Bintang Empat itu juga menegaskan adanya fokus pengamanan di tempat vital.
"Kenapa kita mengarahkan TNI ini sebagian kita gunakan untuk mempertebal pengamanan proyek-proyek vital," tuturnya.
Diketahui, Kepolisian menerjunkan personel kurang lebih 1.220.000 untuk pengamanan pemilu.
"Termasuk Linmas, untuk personil Polri 254. 880 orang, TNI yang inside langsung mempertebal ada 23 ribu lebih, dan stand by force 35 ribu lebih, dan Linmasnya 900 ribu lebih," katanya.
Sutarman mengatakan pihaknya juga telah mengantisapsi ancaman-ancaman di daerah. Ia menuturkan informasi dari daerah akan dialisis di Mabes Polri.
"Kemudian saya memberikan instruksi ke daerah seperti di Papua, saya langsung instruksikan ke Kapolda Papua. Dan kalau misalnya di Papua kekurangan kekuatan kita pun sudah punya titik-titik. Dan mungkin saya akan dorong dari Sulawesi Selatan akan saya dorong, dan Kalimantan Barat atau Kalimantan Timur saya dorong dari Sulawesi Utara yang paling dekat," jelasnya. (Ferdinand Waskita)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News