kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.660.000   -10.000   -0,60%
  • USD/IDR 16.280   55,00   0,34%
  • IDX 6.743   -132,96   -1,93%
  • KOMPAS100 996   -6,22   -0,62%
  • LQ45 785   7,24   0,93%
  • ISSI 204   -4,64   -2,22%
  • IDX30 407   4,40   1,09%
  • IDXHIDIV20 490   7,18   1,49%
  • IDX80 114   0,52   0,46%
  • IDXV30 118   0,81   0,69%
  • IDXQ30 135   1,91   1,44%

Polisi Militer periksa 10 anggota Yon Zikon 13


Minggu, 21 April 2013 / 11:07 WIB
Polisi Militer periksa 10 anggota Yon Zikon 13
ILUSTRASI. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Menteri Keuangan Jepang Taro Aso menyepakati kerangka kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi perdagangan dan investasi (local currency settlement/LCS) kedua negara.


Reporter: Amal Ihsan Hadian | Editor: Amal Ihsan

JAKARTA. Sebanyak sepuluh orang anggota Yon Zikon 13 Angkatan Darat kini tengah menjalani pemeriksaan dengan polisi militer. Hal ini menyusul peristiwa perkelahian yang terjadi di kantor PDI-Perjuangan pada Sabtu (20/4/2013) malam.

"Sudah ada 10 orang yang diamankan oleh POM semalam. Awalnya dua orang diamankan oleh PDI-P, tapi akhirnya sudah diserahkan ke kami dan masih diperiksa," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen Rukman Ahmad saat dihubungi Minggu (21/4/2013) pagi.

Rukman kembali menegaskan, tak ada anggota TNI AD yang melakukan penyerangan terhadap kantor PDI-Perjuangan. Yang terjadi adalah perkelahian antara anggota TNI dengan warga yang kebetulan berada di sekitar kantor partai itu. Aparat keamanan PDI-P berusaha melerai perkelahian itu, termasuk salah seorang ajudan Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. Namun, yang bersangkutan malah terluka akibat sankur.

Rukman mengaku belum mengetahui informasi korban yang jatuh dari pihak PDIP. Tapi, ia menilai jika ada, mereka sebenarnya hanya korban salah sasaran. "Yang jelas tindakan mereka adalah pelanggaran. TNI itu dididik untuk membantu rakyat, bukannya justru berkelahi," ucap Rukman.

Ia memastikan seluruh anggota Yon Zikon 13 itu akan mendapatkan hukuman yang setimpal akibat perbuatannya.

Wakil Sekjen DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristianto juga membantah adanya penyerangan terhadap Kantor DPP PDI-P yang berlokasi di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu malam. Hasto mengatakan peristiwa sebenarnya yang terjadi adalah perselisihan akibat senggolan motor antara anggota TNI dan seorang pelajar.

"Tadi ada motor yang bersenggolan. Ternyata salah satu di antaranya melibatkan suatu oknum batalion Yon Zikon di situ. Terjadi pertengkaran atas kecelakaan tersebut," kata Hasto.

Hasto mengatakan, pelajar yang berselisih dengan anggota TNI itu kemudian berlari dan masuk di kantor DPP PDIP yang tak jauh dari lokasi. Pratu Puguh pun mengejarnya hingga ke halaman kantor DPP PDI-P. Melihat hal ini, satgas dari PDI-P berusaha melerainya.

Namun ketegangan justru muncul setelahnya. Anggota TNI tersebut kemudian menghubungi teman-temannya dari Markas Yon Zikon yang berlokasi di Srengseng Sawah. Tak lama berselang, 11 prajurit Yon Zikon mendatangi kantor DPP PDI-P untuk membantu rekannya.

Salah satu petugas satgas PDIP kemudian sempat mengalami aksi pemukulan. "Yang kami sesalkan adalah mereka masuk ke kantor PDIP dan mengambil aksi sepihak terhadap korban dalam kecelakaan tersebut," ujar Hasto.


Kompas.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×