kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Polemik guru PNS kabur dari daerah terpencil


Selasa, 30 November 2021 / 06:55 WIB
Polemik guru PNS kabur dari daerah terpencil


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pendidikan di daerah terpencil masih menjadi masalah utama pendidikan di Indonesia.

Salah satu penyebabnya adalah minimnya tenaga pengajar di wilayah terpencil dan terluar itu. Termasuk bagi guru yang telah diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Banyak guru tidak mau ditetapkan di daerah terpencil, padahal status mereka PNS yang seharusnya bisa ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia," ujar Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (29/11).

Indra bilang sebelumnya terdapat program guru garis depan saat masa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi. Program tersebut mengangkat guru honorer yang berada di daerah terpencil menjadi PNS.

Baca Juga: Guru dan Literasi Keuangan

Namun, ketika guru tersebut telah menjadi PNS, Indra bilang justru pergi mengajar di kota. Hal itu menunjukkan bahwa masalah kesejahteraan bukan menjadi yang utama bagi guru di daerah terpencil.

"Yang harus dibenahi harusnya tata kelolanya dulu, manajemen sumber daya manusianya dulu," terang Indra.

Indra bilang rasio guru di Indonesia sudah termasuk yang terbanyak. Berdasarkan data Bank Dunia, rasio guru di Indonesia sebesar 1 banding 14.

Namun, guru tersebut masih banyak yang berada di kota. Sehingga terjadi ketimpangan antara guru di kota dan di daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×