kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Polda Metro tetapkan 5 aktivis HMI jadi tersangka


Selasa, 08 November 2016 / 16:09 WIB
Polda Metro tetapkan 5 aktivis HMI jadi tersangka


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Usai menangkap lima anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dini hari tadi, Polda Metro Jaya langsung menetapkan kelimanya sebagai tersangka terkait provokasi yang dilakukan saat demo 'Aksi Bela Islam II' pada 4 November lalu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, sejumlah foto dan video yang dikantongi Polda nantinya akan diajukan ke persidangan. Dua alat tersebut akan dijadikan sebagai barang bukti untuk menjerat lima pelaku yang masih berstatus mahasiswa.

"Ini masih kita konstruksikan. Tapi yang jelas barang bukti yang ada di video, yang ada di foto-foto inventaris data kita, itu yang akan kita ajukan nanti ke persidangan," ujar Awi, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (8/11).

Berdasarkan bukti yang ada, kata Awi, kelima tersangka itu telah melakukan penyerangan menggunakan sejumlah alat. "Yang bersangkutan kita konstruksikan melakukan penyerangan dengan beberapa alat misalnya bambu, batu untuk menyerang petugas kami di lapangan," jelasnya.

Selain itu, ia pun menyebutkan sejumlah alat yang dilakukan untuk menyerang aparat kepolisian. "Terkait dengan temuan anak panah, bola-bola kelereng sebagai peluru ketapel, kemudian ujung-ujung dari pagar yang dipakai untuk melempar petugas, batu-batu," kata Awi.

Dari sejumlah alat itu, nantinya pihaknya akan melakukan rekonstruksi 'Siapa yang melakukan apa'. Untuk menindaklanjuti kasus tersebut, Awi menegaskan pihaknya sangat bergantung pada alat bukti tersebut.

"Makanya kita sangat bergantung sekali pada bukti-bukti yang ada di video yang kita punya," pungkas Awi. (Fitri Wulandari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×