Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Aktivitas manufaktur Indonesia menunjukkan perbaikan stabil pada awal kuartal IV-2025.
Berdasarkan data S&P Global, indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur naik menjadi 51,2 pada Oktober, dari 50,4 pada bulan sebelumnya.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa peningkatan indeks manufaktur tersebut menandakan bahwa kebijakan yang ia lakukan telah berhasil mengembalikan perekonomian Indonesia ke arah positif.
Baca Juga: PMI Manufaktur Indonesia Oktober 2025 Naik ke 51,2, Didorong Permintaan Domestik
Adapun kebijakan yang dimaksud Purbaya adalah memindahkan dana pemerintah sebesar Rp 200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan.
"Jadi langkah kita mulai dirasakan oleh para pelaku ekonomi. Saya sudah berhasil. Kita sudah berhasil, dengan kerja keras sudah berhasil mengembalikan sedikit sentimen positif ke perekonomian," ujar Purbaya dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI, Senin (3/11/2025).
Di sisi lain, Purbaya mengatakan bahwa efek kebijakan yang ia lakukan juga telah memberikan dampak positif terhadap indikator lainnya.
Misalnya data Mandiri Spending Index (MSI) yang mengalami peningkatan, tren penjualan ritel yang meningkat, serta proporsi pengeluaran masyarakat yang juga mengalami peningkatan.
Baca Juga: PMI Manufaktur Anjlok pada September 2025, Ini Respon Kadin
Untuk diketahui, berdasarkan laporan S&P Global, peningkatan PMI Manufaktur pada Oktober 2025 didorong oleh pertumbuhan pesanan baru yang naik pada laju tercepat sejak Maret lalu.
Lonjakan ini bersumber dari permintaan domestik, sementara permintaan ekspor justru menurun dua bulan beruntun akibat lemahnya pasar global.
Selanjutnya: Fakta Menarik Laga Man City vs Bournemouth di Liga Inggris 2025-2026
Menarik Dibaca: Saat Kopi Semakin Populer, Pendidikan Pertanian Jadi Fondasi Utama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













