kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

PMA dari China Capai US$ 5,78 Miliar, Duduki Posisi Ketiga Terbesar


Selasa, 19 November 2024 / 18:11 WIB
PMA dari China Capai US$ 5,78 Miliar, Duduki Posisi Ketiga Terbesar
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di trotoar pusat bisnis Jalan MH Thamrin, Jakarta (8/3/2024). Sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan aksi beli bersih sebesar Rp 17,48 triliun pada perdagangan saham di pasar modal Indonesia. Sementara sepanjang tahun 2024 Indeks Harga Saham Gabungan  masih cenderung stagnan karena bergerak di level 7.323,5 pada awal tahun, dan masih di level 7.381,9 pada minggu kedua Maret 2024. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penanaman Modal Asing (PMA) dari China hingga September 2024 telah mencapai US$ 5,78 miliar. Negeri Tirai Bambu itu menduduki posisi ketiga terbesar diantara negara penanam modal lainnya.

Ekonom Senior Bright Institute, Awalil Rizky mengatakan menurut data BPS, dari lima besar negara asing yang menanamkan modal di Indonesia, China menduduki posisi ketiga dengan total nilai PMA sebesar US$ 5,78 miliar. Sementara pada posisi pertama ada Singapura dengan nilai US$ 14,35 miliar dan kedua Hongkong sebesar US$ 6,06 miliar. 

"Yang menarik dari kelima besar ini nomor dua adalah Hongkong dan ketiga China. Keduanya sudah mengalahkan AS di posisi keempat," ungkap Awalil pada Webinar Untung Rugi Dagang dengan China, Selasa (19/11).

Baca Juga: APSYFI: China Tak Jadikan Indonesia Sebagai Hub, Tapi Sebagai Pasar Barang Murah

Awalil mencatat, PMA dari China mengalami peningkatan signifikan semenjak era kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Total PMA dari China sempat memberi kontribusi 18% pada tahun 2022 yaitu sebesar US$ 8,22 miliar. Sementara pada tahun 2023 PMA dari China sebesar US$ 7,44 atau 14,80% dari total. 

"Kalau tahun yang sedang berjalan ini porsinya sudah mencapai 13,78% dari total," ujarnya. 

Di sisi lain, Awalil menyebutkan jika nilai PMA China dan Hongkong dijumlahkan porsinya telah mencapai 28% hingga September 2024. Jika dilihat ke belakang pada tahun 2022 PMA China dan Hongkong mencapai 27,74%, sementara tahun 2022 mencapai 30,13%. 

Baca Juga: MoU Indonesia-China, BKPM: Akan Ada Investasi Hilirisasi Industri di Luar Jawa

"Jadi China tambah Hongkong realisasinya hingga September ini sudah mencapai 28%," jelasnya. 

Awalil menambahkan, komitmen investasi yang diberikan China hasil dari lawatan Presiden Prabowo Subianto sebesar Rp 156 triliun, sebenarnya memang angka yang sudah semestinya. Hal itu karena di tahun-tahun sebelumnya juga berkisar Rp 140 triliun hingga Rp 150 triliun. 

"Jadi sebenarnya itu pertumbuhan alamiah saja, dikunjungi ataupun tidak oleh Prabowo nilainya juga akan segitu," ucapnya. 

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca Besok di Bali, Hujan Guyur Denpasar Mulai Sore

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Besok di Bali, Hujan Guyur Denpasar Mulai Sore

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×