kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

MoU Indonesia-China, BKPM: Akan Ada Investasi Hilirisasi Industri di Luar Jawa


Senin, 18 November 2024 / 17:21 WIB
MoU Indonesia-China, BKPM: Akan Ada Investasi Hilirisasi Industri di Luar Jawa
ILUSTRASI. Hasil lawatan Presiden Prabowo Subianto ke China beberapa waktu lalu membuahkan hasil.


Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil lawatan Presiden Prabowo Subianto ke China beberapa waktu lalu membuahkan hasil.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Edy Junaedi mengungkapkan dari hasil kunjungan Presiden Prabowo ke China, salah satunya akan ada investasi China untuk hilirisasi industri yang akan dibangun di luar jawa. 

"Jadi ada beberapa kawasan industri yang akan dibangun di luar Jawa, yang sudah masuk ke dalam pipeline kita," ungkap Edy saat ditemui awak media di The Ritz-Carlton Jakarta, Senin (18/11).

Baca Juga: Bertemu Presiden Luong Cuong, Prabowo Bahas Potensi Kerja Sama US$ 18 Miliar

Edy mengatakan untuk kawasan industri tersebut ada di Sulawesi Tenggara dan Batam. Di Sulawesi Tenggara berupa hilirisasi produk nikel dan cobalt. Sementara di Batam merupakan kawasan industri. 

Edy menambahkan dalam investasi hilirisasi ini, BKPM tidak dapat beridri sendiri. Artinya Namun juga bekerjasama dengan beberapa kementerian seperti Kementerian ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan juga Kementerian Perindustrian. 

Adapun, dalam peta jalan hilirisasi investasi strategis dengan terdapat 28 komoditas dan potensi investasinya mencapai US$ 618 miliar hingga 2040.

Sebelumnya, dalam kunjungan kenegaraannya, Presiden Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri China Li Qiang di Beijing, Sabtu (9/11). Ada sejumlah kontrak bisnis antara perusahaan-perusahaan China dan Indonesia dengan nilai investasi mencapai sekitar US$ 10 miliar atau Rp 156,6 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.654).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×