kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PLN operasikan tower darurat untuk Garut


Minggu, 31 Agustus 2014 / 21:40 WIB
PLN operasikan tower darurat untuk Garut
ILUSTRASI. Manfaat buah plum untuk kesehatan tubuh.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tower milik PT PLN (Persero) di Kampung Pasir Tonggeret, Desa Jaya Mekar, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut roboh, dikarenakan adanya aksi pencurian terhadap komponen tower seperti besi pecanggah. Untuk dua minggu kedepan, PLN bakal menggunakan tower darurat sebagai pengganti guna mengaliri listrik pelanggan.

Manajer Senior Komunikasi Korporat, Bambang Dwiyanto mengatakan, saat ini Petugas PLN terus melakukan penormalan dengan memasang tower darurat untuk meminimalisir pemadaman di sisi pelanggan. "Sudah dilakukan pemasangan tower darurat, dipastikan sejumlah pelanggan tidak ada lagi yang padam," kata Bambang kepada KONTAN, Minggu (31/8).

Sebelumnya, lokasi yang mengalami pemadaman sementara diantaranya yang disuplai dari penyulang Sancang sebanyak 53 gardu, ditambah percabangan dengan penyulang lain sebanyak 72 gardu. Total padam mencapai 125 gardu atau sekitar 19% dari total wilayah Garut.

"Tower yang roboh adalah tower 16 arah Pamengpeuk dari gardu induk (GI) Sumadra. Saat petugas tiba di lokasi tower 70 kilo Volt (kV) alat-alat pencurian ditemukan masih berada di tempat kejadian dengan posisi tower sudah roboh," terangnya.

Ia memastikan, pembenahan tower berangsur pulih dengan jangka waktu sekitar dua minggu. "Tower utama yang roboh sekitar dua minggu, dipastikan kejadian ini tidak berdampak pada pasokan Jawa - Bali," jelasnya.

Dari robohnya tower tersebut, PLN harus menanggung kerugian total sekitar Rp 3,5 miliar. Kerugian ini masing dari material tower sekitar Rp 1,5 miliar dan sekitar Rp 2 miliar berupa kerugian tidak tersalurkannya listrik kepada 73.000 kepala keluarga (KK).

Diberitakan sebelumnya, kuatnya dugaan pencurian menjadi penyebab robohnya tower. Hal ini disebabkan adanya temuan sejumlah barang bukti di sekitar puing-puing dan beberapa benda mencurigakan seperti sandal, jam tangan, kunci pas ukuran 24 dan 27, kunci inggris, gergaji besi, jaket, potongan besi sebanyak 33 batang, serta benda lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×