Reporter: Teddy Gumilar | Editor: Tri Adi
JAKARTA. Direktur Utama PLN Dahlan Iskan menyatakan bahwa kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) adalah suatu keniscayaan, cuma tinggal momentum saja. Kenaikan itu lebih baik diberlakukan sekarang. Lagipula masyarakat sudah kadung heboh.
“Tapi, apa pun keputusannya terserah DPR dan Pemerintah. PLN ini seperti tokoh film kartun, kelindes ya, hidup. Kejepit, ya hidup,” tukasnya disambut gelak tawa peserta rapat kerja Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM di DPR, Selasa (27/4).
Berdasarkan hasil penelitian, kata Dahlan, kenaikan pendapatan masyarakat diperebutkan oleh sektor lain seperti telekomunikasi dan konsumsi. Namun PLN tidak bisa ikut menikmatinya lantaran terganjal keputusan pemerintah dan DPR.
PLN berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sebagai kompensasi kenaikan TDL. Bentuknya adalah dengan melakukan perbaikan di bidang distribusi listrik. Ia mencontohkan, dalam 1,5 bulan terakhir, ketika listrik untuk Medan tak lagi byarpet, konsumsi listrik di kota itu naik 107 MW. “Ini menandakan ketika listrik tersedia aktivitas ekonomi masyarakat meningkat luar biasa,” ujar Dahlan,.
Dahlan mengapresiasi keputusan pemerintah dan DPR menaikkan subsidi listrik sebesar Rp 56,5 triliun dari sebelumnya Rp 53,71 triliun. Kalau tidak, dipastikan utang PLN ke Pertamina akan bertambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News