kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.195   57,00   0,35%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

PKS masih tetap berkoalisi dengan pemerintah


Selasa, 18 Oktober 2011 / 13:29 WIB
PKS masih tetap berkoalisi dengan pemerintah
ILUSTRASI. Meski menguat, tapi rata-rata harga acuan batubara di 2020 terendah dalam 5 tahun


Reporter: Eka Saputra | Editor: Edy Can

JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tetap berkoalisi dengan pemerintah hingga 2014 mendatang. Anggota Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri beralasan PKS sudah meneken perjanjian dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Sampai saat ini tetap di koalisi. Soal nanti bagaimana ya, kami tunggu putusan majelis syura," kata Salim, Selasa (18/10).

Salim mengakui reshuffle merupakan hak prerogatif presiden yang bersifat konstitusional. Menurutnya, tidak ada kesepakatan apapun yang bisa menafikannya.

Tetapi, Salim yang juga menteri sosial ini mengingatkan ada etika politik yang dijaga dalam koalisi. "Etika itu misalnya kalau mau reshuffle presiden komunikasi dengan pimpinan, tidak dengan menterinya. Termasuk menghormati komitmen awal . Dari awal kan PKS ini empat kursi ya," tegasnya.

Namun, bila jatah kursi menteri kurang, PKS masih belum menentukan sikap. "Kita lihat nanti tanggal mainnya," katanya.

Sampai berita ini ditulis, Salim sendiri mengaku belum ada panggilan lagi dari istana, entah itu dari presiden maupun stafnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×