kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

PKB: DPR ke LN, masyarakat jangan sinis


Rabu, 12 Desember 2012 / 19:58 WIB
PKB: DPR ke LN, masyarakat jangan sinis
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia. Implementasikan LCS dengan China, BI sebut banyak manfaat bagi pelaku usaha. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat ini kembali mendapat sorotan masyarakat. Hal ini lantaran beberapa komisi di DPR tengah melakukan kunjungan kerja ke luar negeri menjelang masa libur sidang alias reses, untuk membahas rencana pembuatan undang-undang.

Salah satu komisi yang akan melakukan studi banding dan kunjungan kerja itu di antaranya adalah Komisi IV DPR yang membidangi pertanian. Komisi tersebut pergi ke China dan Prancis untuk membahas RUU Peternakan dan Kesehatan Hewan. Selain itu, ada pula Komisi VII DPR yang membidangi masalah Sumber Daya Alam yang melakukan kunjungan kerja ke Brazil dan Amerika Serikat.

Sekretaris Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa DPR Hanif Dhakiri mengharapkan masyarakat dapat menilai secara objektif atas apa yang dilakukan setiap komisi DPR yang melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Sebab, menurut Hanif, kepergian anggota DPR itu tidak seluruhnya bersifat buruk dan menghambur-hamburkan uang.

"Saya berharap publik juga bersifat rasional dan tidak memukul rata bahwa semua seolah-olah buruk. Yang terpenting DPR bisa menjelaskan dan lebih terbuka kepada publik," kata Hanif di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/12).

Lebih lanjut, anggota Komisi X DPR ini juga berharap agar masyarakat tidak sinis, jika ada anggota dewan yang melakukan kunjungan kerja ke luar negeri tetapi menyempatkan diri untuk berbelanja oleh-oleh. Sebab, pergi berbelanja di luar agenda kerja sangatlah wajar.

"Poinnya bukan disitu, karena jika mereka melakukan belanja di luar waktu kerja seperti saat istirahat, tidak masalah. Itu wajar," ungkap Hanif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×