kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.860   20,00   0,13%
  • IDX 7.320   124,54   1,73%
  • KOMPAS100 1.126   21,12   1,91%
  • LQ45 897   19,53   2,23%
  • ISSI 223   2,43   1,10%
  • IDX30 459   10,24   2,28%
  • IDXHIDIV20 553   12,92   2,39%
  • IDX80 129   2,21   1,74%
  • IDXV30 137   2,42   1,80%
  • IDXQ30 153   3,47   2,33%

Pimpinan MKD dari Fraksi Golkar resmi diganti


Senin, 30 November 2015 / 14:29 WIB
Pimpinan MKD dari Fraksi Golkar resmi diganti


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketika skandal permintaan saham PT Freeport Indonesia yang diduga menyeret nama Ketua DPR RI Setya Novanto tengah disorot, rotasi keanggotan Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI kembali terjadi.

Kali ini, perubahan komposisi keanggotan mengalami perubahan di posisi pimpinan MKD. Fraksi Partai Golkar mengajukan penggantian wakilnya dari semula Hardisoesilo menjadi Abdul Kahar Muzakir.

Surahman Hidayat, Ketua MKD, mengatakan, karena pergantian keanggotaan melibatkan pimpinan MKD maka peresmiannya harus dilakukan oleh pimpinan DPR RI.

"Formasi pimpinan MKD yang berubah hanya dari Fraksi Golkar," kata Surahman, Senin (30/11).

Setelah formasi pimpinan MKD baru disahkan, rencananya MKD akan menggelar rapat internal secara tertutup. Adapun agenda rapat tersebut membahas jadwal terkait laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said terkait dugaan permintaan saham Freeport dan pembangkit listrik yang melibatkan Ketua DPR.

"Kami akan menyusun draf jadwal kegiatan yang dilaksanan MKD selama sepekan ini," kata Suraham.

Ia juga memastikan, pada Senin ini tidak ada agenda mengundang pelapor, yakni Sudirman Said untuk dimintai keterangan. "Tidak ada. Kalau ada undangan, kan harus pakai surat, dan juga perlu persetujuan Rapat," kata Surahman.

Usai disahkan sebagai Wakil Ketua MKD, Kahar Muzakir menjamin tidak membawa kepentingan partai terkait penugasan dirinya di MKD, meskipun dirinya dan Setya sama-sama berasal dari partai berlambang pohon beringin.

"Kalau Setya Novanto salah, ya harus diusut, kolega ya tetap kolega," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×