Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Henry Sihotang menyatakan, pemerintah enggan membiarkan PT Kertas Leces (Persero) jatuh pailit. "Pastinya kita tak mau kalau sampai pailit," kata Henry saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (17/9).
Sayangnya, bayang kepailitan justru makin dekat ke Leces. Sebab kini, perseroan tengah menghadapinya gugatan pembatalan homologasi, yang jika dikabulkan akan menyebabkan Leces pailit. "Kalau gugatan dikabulkan, kita akan ajukan kasasi," sambung Henry.
Leces kini memang tengah menghadapi gugatan pembatalan homologasi dari 15 karyawannya. Mereka mengajukan gugatan lantaran Leces belum memenuhi kewajibannya dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terdahulu.
Mengingatkan PKPU Leces berakhir homologasi pada 18 Mei 2015. Berdamai, Leces harus merestrukturisasi utang-utangnya senilai total Rp 2,12 triliun dari 431 kreditur.
Rinciannya tagihan preferen (prioritas) senilai Rp 747,861 miliar, separatis (dengan jaminan) senilai Rp 1,154 triliun, dan konkuren (tanpa jaminan) senilai Rp 222,735 miliar.
Sementara dalam paparannya di DPR, pertengahan Juli lalu, pemerintah menyatakan bahwa dari hasil audit pada 2017 Leces diketahui hanya memiliki aset senilai Rp 781 miliar, dengan utang senilai Rp 1,7 triliun.
Putusan perkara yang berlangsung di Pengadilan Niaga Surabaya ini sendiri seharusnya dibacakan pada Rabu (12/9) kemarin. Namun diundur menjadi 25 September 2018, lantaran Majelis Hakim belum menyelesaikan berkas putusan.
Sebelumnya, Plt. Direktur Utama Leces Syarif Hidayat bilang, upaya restrukturisasi Leces memang akan digarap PPA. Ia juga bilang kini, ada beberapa investor yang tertarik membeli Leces.
"Ada satu investor yang serius, dari perusahaan lokal dan itu sedang ditangani oleh PPA, dan Kementerian BUMN," katanya kepada Kontan.co.id pekan lalu..
Meski demikian ia belum mau sebut siapa investor tersebut. Sebelumnya, Syarif juga sempat bilang bahwa kini Leces memang tengah diminati tiga investor. Dua diantaranya adalah PT Limeda Internasional, dan PT Sinar Energi Perkasa, dan satu perusahaan asing.
Sinar dan Limeda kata Syarif telah menyiapkan dana Rp 1 triliun untuk membeli Leces. Namun baru Limeda yang memberikan ketersediaan dana (proof of fund) senilai EUR 800 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News