CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.477.000   -5.000   -0,34%
  • USD/IDR 15.803   24,00   0,15%
  • IDX 7.326   4,48   0,06%
  • KOMPAS100 1.123   2,38   0,21%
  • LQ45 889   4,96   0,56%
  • ISSI 222   -0,13   -0,06%
  • IDX30 456   2,88   0,64%
  • IDXHIDIV20 547   1,88   0,34%
  • IDX80 129   0,29   0,23%
  • IDXV30 137   0,15   0,11%
  • IDXQ30 152   0,44   0,29%

Pertemuan WOC/CTI di Manado Hasilkan Tiga Kesepakatan


Jumat, 15 Mei 2009 / 14:48 WIB


Reporter: Sigit Rahardjo |

MANADO. World Ocean Conference dan Coral Triangle Initiative berakhir Jumat (15/4) ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun senang dengan hasil konferensi tersebut. Enam Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan peserta CTI, yakni Indonesia, Malaysia, Filiphina, Kepulauan Solomon, Timor Leste dan Papua Nugini telah mencapai kata sepaham soal CTI tersebut.

Ada tiga hal dalam CTI yang telah mencapai kesepahaman. Pertama, enam negara mengakui bahwa Coral Triangle merupakan pusat kehidupan kelautan yang paling beragam di dunia. “Lebih dari 100 juta warga kita bergantung dengan sumber daya laut bagi pendapatan, kehidupan mereka, pasokan makanan, dan perlindungan pantai,” kata SBY di penghujung penekenan CTI.

Kedua, enam negara telah mengakui bahwa ancaman terhadap sumber daya laut dan pantai semakin meningkat setiap hari. Ancaman itu telah menyebabkan peningkatan permukaan air laut dan temperatur permukaan laut.

Ketiga, dalam menghadapi masalah itu, enam negara bergabung dalam Rencana Aksi Regional CTI. “Rencana tersebut bakal mengatur bagaimana sumber daya pantai dan kelautan bagi masa depan kita,” paparnya.

Rencana aksi dalam mengelola CTI dengan luas sekitar 7,5 juta hectare kawasan ini habitat, 53% terumbu karang dunia, dengan 3.000 jenis ikan, dan dipagari hutan mangrove terluas di dunia yang menjadi pemijahan tuna terbesar di dunia.

Di depan peserta CTI, SBY menegaskan, pemerintah Indonesia sudah memulai aksi tersebut. Termasuk juga kebijakan dengan membentuk komite nasional yang terdiri dari para menteri terkait. Tugas komite ini mengadakan pertemuan setiap tahun untuk memantau perkembangan implementasi CTI.

Bukan hanya kebijakan semata, menurut SBY, peresmian konservasi laut sawu seluas 3,9 juta hektar menunjukkan komitmen Indonesia. Dengan demikian, Indonesia telah memenuhi target dengan membuat 13,4 juta hektar laut konservasi. “Hari ini (kemarin) saya mengumumkan target
baru Indonesia yaitu 20 juta hektar konservasi laut pada 2020,” katanya.

Kedepannya, dalam tiga tahun mendatang, pemerintah Indonesia akan melipatkan gandakan anggaran nasional bagi program untuk mendukung CTI. Termasuk juga mendukung penuh pendanaan kesekretariatan.

Menurut SBY, keenam negara CTI juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk menjalankan aksi mereka, yaitu pemerintah Amerika Serikat dan Australia, Asian Development Bank, Global Environment Facility, Nature Conservancy, Conservation International, dan World Wildlife
Fund. Keenam pemimpin negara/pemerintahan menandatangani CTI Leaders Declaration dan prasasti KTT pertama CTI.

Sementara itu, PM Malaysia Abdul Razak mendukung Deklarasi CTI. Namun demikian, menurut dia, implementasi CTI harus disesuaikan dengan kebijakan nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×